Capaian Tanam Padi di Sumbawa Tahun

0
IMG-20250305-WA0030

Sumbawa-Besar Ai9News.id – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sumbawa sangat optimistis target tanam padi sebesar 71.663 hektare dapat terealisasi di tahun 2025, bahkan melebihi target. Saat ini, realisasi tanam telah mencapai 53.732 hektare hingga Februari 2025.

Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu daerah di Nusa Tenggara Barat yang memiliki lahan pertanian sangat luas. Setiap tahun, stok pangannya selalu aman dan mampu mendukung swasembada pangan untuk daerah lain di Indonesia.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Sumbawa, Ni Wayan Rusmawati, mengatakan bahwa pihaknya sangat optimistis target tanam, khususnya padi, dapat terealisasi di tahun 2025. Hal ini karena capaian hingga Februari sudah hampir 70 persen dari target.

Ia menambahkan Capaian tersebut sangat berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Musim hujan tahun ini cenderung normal dan tidak mengalami kemunduran. Bahkan, tahun lalu luas tanam padi mencapai 75.000 hektare, meskipun kondisi cuaca tidak normal.

“Dengan kondisi cuaca yang kurang menentu tahun lalu, luas tanam tetap melebihi target. Oleh karena itu, tahun ini kami sangat optimistis target tanam akan tercapai, mengingat cuaca sangat mendukung” ungkapnya.

Pihaknya akan terus berupaya meningkatkan produksi padi di Kabupaten Sumbawa guna menyukseskan program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah pusat. Terlebih lagi, saat ini sejumlah negara mulai mengalami krisis pangan.

Sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan produksi padi, potensi lahan yang ada akan dimanfaatkan semaksimal mungkin. Dari yang sebelumnya hanya satu kali tanam, akan ditingkatkan menjadi dua hingga tiga kali tanam sebagai bagian dari upaya menyukseskan program swasembada pangan.

Selain itu, pemerintah pusat turut mendukung program swasembada pangan di Kabupaten Sumbawa dengan memberikan sekitar 81 unit pompa air besar pada tahun 2024 melalui Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

“Sebanyak 81 unit pompa air dan 144 unit mesin brigade yang diberikan pada tahun 2024 akan dikelola oleh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di masing-masing kecamatan. Bantuan ini diharapkan dapat mengatasi masalah kekeringan saat musim kemarau sehingga risiko gagal panen dapat berkurang” pungkasnya (Jas/ PKL Pnj/ Lun/ Lis)

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *