PELEPASAN EKSPOR KOMODITI PULAU SUMBAWA OLEH BUPATI SUMBAWA.

Pengguntingan pita oleh Bupati Sumbawa H.M. Husni Djibril, B.Sc menandai dilepasnya ekspor komoditi Pulau Sumbawa, dalam acara akselerasi Ekspor komoditas pertanian Pulau Sumbawa sekaligus buka puasa bersama Badan karantina Pertanian, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sumbawa Besar, yang mengangkat tema “Dengan motto layanan cepat, ekspor meningkat dan rakyat sejahtera” pada Rabu sore (29/5) di Halaman Kantor Bupati Sumbawa. Acara yang diawali dengan penampilan Tari Nguri dari Sanggar Seni Liser Smanda SMA Negeri 2 Sumbawa Besar tersebut turut dihadiri oleh Wakil Bupati Sumbawa, Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia, anggota Forkopimda Kab. Sumbawa, Staf Ahli Bupati Bidang Politik Hukum dan Pemerintahan, pimpinan OPD, Pimpinan BUMN dan BUMD, para eksportir dan pengguna jasa karantina.

H M Husni Djibril Bsc

Bupati Sumbawa dalam sambutannya menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada jajaran badan karantina pertanian kementerian pertanian RI dan stasiun karantina pertanian kelas I Sumbawa Besar atas terselenggaranya kegiatan yang sangat menarik sekaligus bermanfaat ini.

Disampaikan, seiring dengan berjalannya era globalisasi dan perdagangan bebas dewasa ini, peran karantina pertanian menjadi semakin penting dan strategis dalam menjamin kualitas keamanan dan kesehatan hewan, produk hewan, tanaman pangan maupun produk hasil tanaman pangan yang dilalulintaskan, baik untuk tujuan ekspor, impor maupun antar area. Untuk itu, Pemkab sangat mendukung ikhtiar stasiun karantina pertanian kelas I Sumbawa Besar dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan strategis untuk melakukan peningkatan pelayanan hingga dapat melindungi Pulau Sumbawa dari ancaman hama dan penyakit hewan menular serta organisme penyakit tumbuhan karantina terhadap kekayaan hayati, hewani dan nabati yang ada di Pulau Sumbawa.

Terkait hal tersebut, Pemkab. Sumbawa akan terus berkomitmen mendukung program agro gemilang ini antara lain dengan melihat potensi daerah yang mampu diekspor. Semua potensi akan terus  dicoba untuk membuka market internasional. Tidak hanya ekspor madu, dendeng dan jagung, tetapi juga komoditas-komoditas lainnya seperti kedelai yang beberapa tahun lalu, sempat diekspor ke hongkong dan sejumlah negara lainnya. Disamping itu, kualitas produk juga perlu terus ditingkatkan untuk memenuhi standar ekspor.

Bupati berharap, melalui gerakan agro gemilang yang digalakkan oleh Kementerian Pertanian ini, para pelaku usaha bidang pertanian termasuk para petani-petani milenial dapat lebih siap memasuki pasar ekspor. Disamping itu juga menjadi upaya untuk meningkatkan peran serta seluruh stakeholder agar dapat berperan aktif dalam pemenuhan persyaratan negara mitra dagang. Bupati optimis bahwa potensi generasi muda dan sumber daya yang ada di Kabupaten Sumbawa ini merupakan suatu berkah yang harus disyukuri dan dimaksimalkan keberadaannya di kancah pasar global.

Sebelumnya, Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian RI Ir. Ali Jamil, MP.,P.Hd dalam sambutannya menyampaikan bagaimana strategi agar terjadi penambahan dan disertifikasi produk di Kabupaten Sumbawa sehingga ada penambahan nilai produk, dan bagaimana upaya agar pelabuhan yang ada di Sumbawa dapat langsung mengekspor ke Negara tujuan dengan tidak melewati pintu transit yang ada di pelabuhan lain di Indonesia, serta bagaimana mengeksplore hasil bumi yang ada di kabupaten Sumbawa.

Harapannya ke depan agar generasi millennial dapat bertambah dan berkembang.

Sementara itu, Kepala UPT Karantina Pertanian Kelas I Sumbawa Besar Drh. Ida Bagus Putu Raka Ariana melaporkan hajat dari pelaksanaan kegiatan agro gemilang 2019 ini adalah untuk mempersiapkan dan mendorong para pelaku usaha bidang pertanian dan para petani muda untuk memasuki pasar ekspor atau go international. Gerakan agro gemilang yang merupakan akronim dari “ayo galakkan ekspor generasi milenial bangsa” ini, selain dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan capaian ekspor komoditas pertanian, juga sebagai ajang untuk meningkatkan daya saing di pasar global.

  Dalam acara tersebut juga diserahkan sertifikat karantina sarang burung wallet dan akar jarak merah dan penyerahan sertifikat komoditi antar area (jagung dan bawang merah) oleh Bupati Sumbawa kepada eksportir dan pengguna jasa karantina, dan dilanjutkan dengan peninjauan display komoditi ekspor Pulau Sumbawa. Adapun ekspor hari ini berupa sarang burung wallet ke Hongkong via Surabaya, volume 23 kg dengan nilai Rp. 345 juta, akar jarak merah ke Perancis via Denpasar, volume 2 kg, dengan nilai Rp. 4 juta, dengan total nilai ekspor Rp. 349 juta. Pengiriman antar area berupa jagung biji volume 8.000 ton dengan nilai Rp. 28 M tujuan belawan Medan, dan bawang merah volume 230 ton dengan nilai Rp. 3,45 M tujuan Makasar.  (humas/kd/foto/meki).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *