Mohammad Ansori : “Keberlanjutan dan Branding Distinasi Wisata itu Penting”

0
IMG-20210623-WA0046

 

SumbawaBesar,Ai9nwws.id – Drs. Mohammad Ansori Pimpinan DPRD Sumbawa mengikuti Launching Ekowisata Bahari di Dusun Prajak Desa Batu Bangka Kec Moyo hilir (23/6), oleh Anggota DPR RI H. Johan Rosihan ST bersama Sekretaris Daerah Drs. H. Hasan Basri. MM. Hadir mendampingi Kadis Kelautan dan Perikanan Ir. Dirmawan ,Perwakilan Wildlife Conservation Society Indonesia, Camat Moyo Hilir Hartono S.Sos. dan jajaran Dinas terkait.

Pimpinan DPRD Sumbawa sangat mengapresiasi kegiatan tersebut, karena bersentuhan langsung dengan Ekonomi masyarakat.

“Tidak hanya Mengapresiasi, Saya juga mengatensi keberlanjutan program, caranya bagaimana? Dari Kami selaku wakil rakyat menyerap dan memperjuangkan mengawal aspirasi rakyat” bebernya.

“Setelah dilaunching maka Sarana dan prasarana penunjang bagi para wisatawan juga perlu diperhatikan, seperti tempat kuliner, bila perlu rumah singgah yang digunakan tempat menginap, terkait dengan kawasan distinasi wisata Prajak itu yang pertama dari tiga hal yang saya kira perlu. Urainya.

Hal Kedua, terkait keberlanjutan usaha perlu ada penyebaran bibit ikan untuk menunjang stok ikan lewat budidaya ikan keramba. Prajak memeiliki potensi yang cocok untuk budidaya ikan keramba” ujarnya.

Bila hal ini berjalan wisata bahari ini dampak positifnya akan meningkatkan pendapatan nelayan, dan masyarakat sekitarnya. Pengelolaan oleh masyarakat dan hasilnya dirasakan masyarakat. Yang perlu dibangun juga adalah branding

“Masyarakat sangat merespon kegiatan ini, buktinya masyarakat dari segala elemen hadir, pengelolaan kawasan wisata nanti oleh masyarakat, dan hasilnya juga dinikmati masyarakat” Ungkapnya.

“Begitu juga perlu ada branding, seperti kampung kakap putih, atau kampung kerapu kah!? ., Maka yang ditebar adalah Kakap putih atau Kerapu sesuai branding, sehingga kulinernya nanti memiliki keunggulan. ini akan menjadi daya tarik bagi wisatawan, Disamping prajak juga nggak jauh dari Kota, Bisa meluncur makan siang di Prajak. Jika ada branding maka mudah dibaca oleh wisatawan”.imbuhnya.

Yang ketiga penyiapan SDM. Sumber daya pengelola wisata bahari perlu dilatih, perlu ada pelatihan-pelatihan , seperti pelatihan kuliner, pramuwisata dan lainnya. Tuturnya.

“Meski ditengah Pandemi covid 19, aktivitas perekonomian harus tetap bisa berjalan, tentunya dengan penerapan prokes dan juga menjamin Daerah Distinasi wisata yang aman”. Pungkas Ansori.

Sebelumnya Anggota DPR RI H Johan Rosihan SE, dalam melaunching parawisata bahari di dusun prajak, desa batu bangka, mengatakan “Satu lagi destinasi bahari yang layak untuk dikunjungi yakni Ekowisata bahari Prajak. Pariwisata itu bukanlah industri yang susah- susah amat pengelolaannya, tapi juga tidak terlalu gampang. Kuncinya ada pada keberpihakan kita bersama antara masyarakat dan pemerintah” ujar Rosihan.

” yang paling penting dan utama adalah soal kebersihan. Daerah kita punya banyak sekali objek destinasi bagus, hanya saja biasanya tidak bersih dan tertata dengan baik.
Objek-obkek ini hanya butuh penataan dan sedikit sentuhan untuk segera menjadi magnet bagi banyak orang untuk berdatangan.

Anggota Komisi IV DPR RI ini dalam arahannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya launching ekowisata bahari ini. Dikesempatan itu, ia berharap agar masyarakat dan pemerintah Desa Batu Bangka tidak hanya menyiapkan destinasi wisata alam saja, tetapi perlu juga menyuguhkan wisata kuliner serta atraksi budaya.

“Mari kita bekerjasama dan bergotong royong, agar apa yang dilaunching pada hari ini menjadi awal dari perhatian kita, sehingga mimpi besar kita menjadikan Prajak ini sebagai desa wisata bahari dapat kita wujudkan dan menjadi salah satu destinasi kebanggaan bagi Kabupaten Sumbawa,” ajak Johan.

Mewakili Bupati Sumbawa, Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa, Drs. H. Hasan Basri, MM., menyampaikan bahwa eksistensi daerah wisata muncul dan berkembang berdasarkan kegiatan turun temurun yang menjadi unggulan di wilayah tersebut. Menurutnya, potensi wisata tersebut bisa menjadi andalan untuk mengangkat taraf hidup masyarakat.

Untuk itu, agar sebuah wilayah dapat menjadi lokasi wisata yang memadai, maka paradigma pariwisata yang harus dikembangkan adalah milik rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. “Karenanya, dukungan dan partisipasi kolektif masyarakat di sekitar wilayah tersebut sangat diperlukan.” ujarnya

Diakhir sambutannya, ia berharap agar masyarakat mampu menjadi tuan rumah yang baik bagi wisatawan dengan mengembangkan adat dan prilaku masyarakat sebagai komunitas sadar wisata. Pungkasnya. H Hasan Basri .*mrf/Ai9)

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *