TEORI KEPRIBADIAN CARL GUSTAV JUNG

0

 

Oleh : Aan Oktasari1,, Wulandari 2,*, Juanda 3,*

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Samawa

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang teori kepribadian yang dikemukakan oleh Carl Gustav Jung. Perdebatan tentang pemaknaan terhadap manusia sangatlah beragam dan seakan tidak pernah mengalami kemandekan sejalan dengan perkembangan peradaban umat manusia yang terus mengalami perubahan. Carl Gustav Jung yang merupakan tokoh psikoanalisi, terkait pemikirannya tentang collective unconsciousness dan kemudia filsafat organisme Alfred North Whitehead yang berusaha menyingkap karakter-karakter alamiah dari diri manusia. Penelitian ini berusaha mengkomparasikan pemikiran Carl Gustav Jung untuk mencapai suatu pemahaman yang mendalam tentang konsep mendasar dari diri manusia.

Bodybuilding Clothing,Tank Top,Workout Clothes,Gym Apparrel,Flag Pants,Gym Pants, Muscle Shirt, Cheap Fitness For Men it where to buy deca the 4 zodiac signs who love eating well for fitness

 

Kata kunci: Teori,Analsis,Carl Gustav Jung,Psikoanalitik

 

 

PENDAHULUAN

Teori kepribadian berdasarkan psikologi analisis menurut Carl Gustav Jung merupakan sebuah penggabungan pandangan teleologi dan kausalitas. Tingkah laku manusia itu ditentukan tidak hanya oleh sejarah individu rasi (kausalitas) tetapi juga oleh tujuan dan aspirasi individu (teleologi). Masa lampau individu sebagai akualitas maupun masa depan individu sebagai potensialitas sama-sama membimbing tingkah laku individu.

Kepribadian seseorang menurut Jung dapat dilihat secara prospektif dan retrospektif. Pandangan prospektif adalah melihat kepribadian itu ke masa depan ke arah garis perkembangan sang pribadi di masa depan. Pandangan retrospektif adalah memperhatikan masa lampau sang pribadi. Menurut Jung, dalam hidup setiap manusia selalu ada perkembangan yang konstan dan seringkali kreatif sehingga memicu pribadi untuk melakukan pencarian ke arah yang lebih sempurna serta kerinduan untuk lahir kembali.

Teori psikologi analisis Jung disebutkan bahwa kepribadian seseorang itu dibagi dalam tiga tingkat kesadaran yaitu kesadaran dan ego (consciousness and ego), tak sadar pribadi dan kompleks (personal unconscious and complexes), serta tak sadar kolektif dan arkhetipe (collective unconscious and arkhetipe). Dari ketiga kepribadian sesuai dengan tingkat kesadaran tersebut memiliki sikap serta fungsi yang beroperasi dalam tingkat kesadaran yang memiliki kadar dominannya masing-masing yang pada akhirnya dapat membentuk sebuah self yang merupakan pusat dari seluruh kepribadian.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

  1. Biodata Carl Gustav Jung

Carl Jung lahir pada tanggal 26 Juli 1875 di Kesswyl (kota di Lake Constance), Switzerland. Pada umur 3 tahun , Jung sempat terpisah dengan ibunya. Jung mengasosiasikan bahwa perempuan “Tidak Bisa Dihandalkan dan laki-laki “Bisa Dihandalkan”. Setelah tamat sekolah, Jung melanjutkan pendidikan di Basel University dengan jurusan Kedokteran. Pada tahun 1900 Jung berhasil menyelesaikan studi dan berhasil menjadi asisten  seorang psikiater yang bernama Eugen Bleuler di Rumah Sakit Jiwa Burgholtzli, Zurich.

Ia juga pernah belajar di Paris selama 6 bulan dengan Pierre Janet. Setelah itu beliau berhasil menjadi seorang profesor di University of Zurich. Jung kemudian menikahi seorang wanita yang bernama Emma Rauschenbach. Dan mereka telah dikaruniai 5 orang  anak (4 perempuan dan 1 laki-laki). Jung meninggal dunia pada tanggal 6 Juni 1961. Salah satu momen yang menginspirasi Jung membuat teori-teorinya adalah ketika ia berhasil mengatasi kelarutannya.

 

  1. Teori Kepribadian Psikoanalitik

Sebelum Jung bertemu dengan Freud, Jung telah mempunyai teori psikoanalisis dari metode terapinya sendiri yang kemudian terkenal dengan nama Psikoanalitik dan teori ini dikembangkannya bersama denga Freud (Jung, 1913). Dasar-dasar teori psikoanalitik Jung, antara lain:

  1. Teorinya sendiri disebut Psikoanalitik
  2. Pandangan Jung terhadap manusia yang dihubungkan dengan teleologi (tujuan) dan kausalitas (sebab-akibat)
  3. Penekanan Jung terhadap masa depan.
  4. Teori Jung berbeda dengan teori yang lainnya.
  5. Tingkah laku manusia ditentukan oleh sejarah individu dan rasnya (kausalitas) maupun tujuan-tujuan.
  6. Kepribadian manusia dipandang sebagai prospektif.

 

  1. Struktur Kepribadian

Jung tidak berbicara tentang kepribadian melainkan tentang Psyche. Jiwa manusia terdiri dari 2 alam, yaitu:

  1. Alam sadar (kesadaran)

Kesadaran mempunyai 3 komponen pokok, yaitu Ego, Fungsi Jiwa, dan Sikap Jiwa yang memiliki peran penting dalam orientasi manusia didunianya.

  1. Ego

Ego adalah jiwa yang sadar terdiri atas persepsi, ingatan, pikiran dan perasaan sadar. Dipandang dari segi pribadi, ego berada dalam kesadaran jiwa.

  1. Fungsi Jiwa

Suatu bentuk aktivitas yang secara teori tiada berubah dalam lingkungan yang berbeda-beda. Jung membedakan 4 fungsi pokok.

  • Fungsi pikiran yang bersifat Rasional.
  • Fungsi perasaan.
  • Fungsi pendirian, dan
  • Fungsi instuisi.
  1. Sikap Jiwa

Arah daripada energi psikis umum atau libido yang menjelma dalam bentuk orientasi manusia terhadap dunianya. Jung membagi sikap atau orientasi kepribadian menjadi 2 macam, yakni:

  1. Sikap kepribadian Ekstrovet, orientasi kedunia luar (dunia objektif)
  2. Sikap kepribadian Introvet, mengarahkan pribadi kedunia dalam (dunia subkjektif). Meliputi bias, fantasi, mimpi, dan persepsi individu.

 

  1. Alam tidak sadar (ketidaksadaran)

Ketidaksadaran dibagi menjadi 2, yaitu:

  1. Ketidaksadaran Pribadi

ketidaksadaran ini berisi hal-hal yang diproleh individu selama hidupnya. Hal ini terdiri atas :

  • Pengalaman yang terjadi saat sadar namun dilupakan atau diabaikan.
  • Pengalaman yang terlalu lemah untuk membentuk kesan sadar pada sang pribadi.
  • Kompleks merupakan kelompok yang terorganisir perasaan, pikiran, dan ingatan yang terdapat pada ketidaksadaran pribadi.
  1. Ketidaksadaran Kolektif

Ketidaksadaran kolektif disebut juga transpersonal, merupakan salah satu diantara segi – segi teori psikoanalitik Jung, yang paling original dan kontroversial. Ketidaksadaran kolektif mengandung isi – isi yang diperoleh selama pertumbuhan jiwa seluruhnya, yaitu pertumbuhan jiwa seluruh jenis manusia, melalui generasi yang terdahulu. Jung sendiri merumuskan ketidaksadaran kolektif itu sebagai suatu warisan kejiwaan yang besar daripada perkembangan kemanusiaan, yang terlahir kembali dalam struktur tiap – tiap individu, dan membandingkannya dengan apa yang disebut oleh Levy Bruhl tanggapan mistik kolektif orang – orang primitif.

Ketidaksadaran adalah tidak disadari, pengetahuan mengenai ketidaksadaran itu diperoleh secara tidak langsung, yaitu melalui manifestasi daripada isi – isi ketidaksadaran itu. Manifestasi ketidaksadaran  itu dapat berbentuk symptom dan kompleks, mimpi, archetypus.

  • Symptom dan Kompleks

Symptom adalah tanda bahaya, yang memberitahu bahwa ada sesuatu dalam kesadaran yang kurang, dan karenanya perluperluasan ke alam tak sadar. Kompleks – kompleks adalah bagian kejiwaan kepribadian yang telah terpecah dan lepas dari kontrol kesadaran dan kemudian mempunyai kehidupan sendiri dalam kegelapan alam ketidaksadaran, yang selalu dapat menghambat atau memajukan prestasi – prestasi kesadaran.

  • Archetypus

Archetypus istilah yang diambil Jung dari Agustinus merupakan bentuk pendapat instinktif terhadap situasi tertentu, yang terjadi di luar kesadaran.Archetypus – archetypus itu dibawa sejak lahir dan tumbuh pada ketidaksadaran kolektif selama perkembangan manusia, jadi tak tergantung kepada manusia perseorangan. Archetypus merupakan pusat serta medan tenaga daripada ketidaksadaran yang mengubah sikap kehidupan sadar manusia.

 

 

  • Mimpi, fantasi, khayalan

 

Mimpi sering timbul dari kompleks dan merupakan “pesan rahasia dari sang malam”. Mimpi mempunyai hukum sendiri dan bahasa sendiri dalam mimpi soal – soal sebab akibat, ruang dan waktu tidak berlaku; bahasanya bersifat lambang dan karenanya untuk memahaminya perlu ditafsirkan. Jung juga mengemukakan pula fantasi dan khayalan sebagai bentuk manifestasi ketidaksadaran. Kedua hal yang terakhir ini bersangkutan dengan mimpi, dan timbul pada waktu taraf kesadaran merendah; variasinya boleh dikatakan tak terhingga, dari mimpi siang hari serta impian tentang keinginan – keinginan sampai pada khayalan khusus orang – orang yang dalam keadaan ektase.

 

SIMPULAN

Pada tahun 1900 Jung berhasil menyelesaikan studi dan berhasil menjadi asisten seorang psikiater yang bernama Eugen Bleuler di Rumah Sakit Jiwa Burgholtzli, Zurich. Jung kemudian menikahi seorang wanita yang bernama Emma Rauschenbach. Salah satu momen yang menginspirasi Jung membuat teori-teorinya adalah ketika ia berhasil mengatasi kelarutannya. Sebelum Jung bertemu dengan Freud, Jung telah mempunyai teori psikoanalisis dari metode terapinya sendiri yang kemudian terkenal dengan nama Psikoanalitik dan teori ini dikembangkannya bersama denga Freud .

Pandangan Jung terhadap manusia yang dihubungkan dengan teleologi dan kausalitas Teori Jung berbeda dengan teori yang lainnya. Sikap kepribadian Ekstrovet, orientasi kedunia luar sedangkan sikap kepribadian Introvet, mengarahkan pribadi kedunia dalam .
Mimpi sering timbul dari kompleks dan merupakan “pesan rahasia dari sang malam”. Jung juga mengemukakan pula fantasi dan khayalan sebagai bentuk manifestasi ketidaksadaran.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Hall, Calvin S., Gardner Lindzey, “Psikologi Kepribadian 1: Teori-Teori Psikodinamik(Klinis)”, Yogyakarta : Penerbit Kanisius, 2009

 

Fordham, Fierda. 1998. Pengantar Psikologi Carl Gustav Jung. Teori-Teori dan Teknik Psikologi Kedokteran (diindonesiakan oleh Istiwidayanti) Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

 

Jung, Carl Gustav. 2003. Memories. Dreams, Reflections (diindonesiakan oleh Apri Danarto dan  Ekandari) Yogyakarta: Penerbit Jendela.

 

Wellek, Rene dan Austin Waren, 1990. Teori Kesusastraan (diindonesiakan oleh Melani Budianta) Jakarta: PT Gramedia

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *