Breakthrough Pembangunan Terowongan Pengelak Beringin Sila, Tercepat Di Indonesia

Sumbawa Besar, Ai9news.id-
Penekanan sirine oleh Kepala Pusat Air Tanah dan Air Baku Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR RI didampingi Bupati Sumbawa menandai dilaksanakannya Breakthrough atau penerobosan terowongan pengelak Bendungan Beringin Sila, Kamis (30/01/2020).
Pembangunan terowongan pengelak sepanjang 700 meter ini merupakan salah satu tahapan pembangunan bendungan yang dimana penerobosan terowongan ini menjadi penanda akan segera dibangunnya main dam atau bendungan utama Beringin Sila yang sejak tahun 2019 lalu dimulai pengerjaannya dan ditargetkan akan rampung pada tahun 2022 mendatang.
Bupati Sumbawa HM Husni Djibril, B.Sc,. dalam sambutannya mengapresiasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Dirjen Sumber Daya Air yang telah mendukung penuh pembangunan bendungan Beringin Sila. Keberadaan bendungan ini nantinya diperkirakan dapat mengairi lahan pertanian dan perkebunan masyarakat seluas 4.300 hektar, sehingga keberadaan bendungan ini dapat menjadi penyokong ekonomi di wilayah Kecamatan Utan dan Kabupaten Sumbawa.
Selain itu, lanjut Bupati, bendungan beringin sila ini juga diproyeksikan akan menjadi salah satu kawasan wisata yang diharapkan akan mampu memberikan dampak bagi kemakmuran masyarakat Kabupaten Sumbawa.
Ditempat yang sama, Kepala Pusat Air Tanah dan Air Baku Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR RI Iriandi Azwartika mengapresiasi Pemda Sumbawa yang telah mendukung dan memfasilitasi sehingga pembangunan Bendungan Beringin Sila dapat berjalan lancar.

‘’Mewakili kementerian PUPR RI, saya menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada Pemerintah Kabupaten Sumbawa yang telah memberikan kemudahan dalam hal pembebasan lahan dan menjamin keamanan bagi para pekerja sehingga pengerjaan bendungan Beringin Sila berlangsung lebih cepat. Hal ini bisa dijadikan contoh oleh provinsi dan kabupaten lain,’’ tuturnya.
Menurutnya, Bendungan Beringin Sila merupakan salah satu dari enam bendungan yang pembangunannya dilaksanakan di NTB, manfaat dari adanya bendungan ini, selain untuk mengairi areal pertanian dan perkebunan masyarakat, juga akan mampu menahan banjir sebesar 10 persen.

Selain itu, Iriandi juga mengapresiasi PT. Brantas Abipraya yang telah bekerja dengan baik dan tepat waktu sehingga proses pembangunan terowongan pengelak di breakthrough adalah yang tercepat sepanjang sejarah konstruksi terowongan di Indonesia, dimana galian terbuka mulai dilakukan bulan Mei hingga Juni 2019, sementara galian terowongan dan supporting dilaksanakan pada bulan juni 2019 hingga Januari 2020.
“Kami berharap, kedepan sinergi yang telah terjalin dengan sangat baik antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ini akan terus terjaga sehingga pelaksanaan pembangunan infrastruktur dapat berjalan dengan lancar,” tutup Iriandi. (Sr/Ai9news)