Bupati Jarot Genjot Lobi Inpres untuk Lanjutkan Pembangunan RSUD Sering
Sumbawa Besar, Ai9News.id – Pemerintah Kabupaten Sumbawa terus mengupayakan keberlanjutan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sering. Upaya ini dilakukan melalui skema Instruksi Presiden (Inpres), setelah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum menyediakan alokasi anggaran khusus untuk proyek strategis tersebut.
Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk memperjuangkan pembangunan fasilitas layanan kesehatan itu. Meski tanpa dukungan anggaran dari pusat, lobi dan presentasi terus dilakukan agar proyek tersebut mendapat perhatian pemerintah.
“Di Kemenkes memang tidak ada anggaran yang disiapkan, tetapi kami tetap berikhtiar supaya ada Inpres sehingga pembangunan rumah sakit tetap berlanjut,” ujar Bupati Jarot saat ditemui wartawan di Sumbawa.
RSUD Jalan Garuda Tak Lagi Memadai
Jarot menilai, percepatan pembangunan rumah sakit baru merupakan kebutuhan mendesak. Kondisi RSUD lama di Jalan Garuda disebut tidak lagi memungkinkan untuk dikembangkan karena keterbatasan lahan dan fasilitas. Situasi ini berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Kondisinya memang sudah tidak layak dikembangkan. Karena itu, kami berusaha agar pembangunan RSUD Sering bisa ditangani melalui Inpres. Peluang itu masih ada,” tegasnya.
Menurut Jarot, Menteri Kesehatan sebelumnya telah meninjau langsung kondisi RSUD di Sumbawa. Dalam kunjungan itu, pemerintah daerah menyerahkan proposal pembangunan sebagai bahan kajian kementerian.
“Pak Menteri sudah datang melihat sendiri. Saya juga sudah melakukan presentasi di Kementerian terkait kondisi rumah sakit yang ada saat ini,” tambahnya.
Lokasi Lebih Luas, Proyek Baru Terkendala Anggaran
RSUD Sering dinilai paling ideal untuk pengembangan layanan kesehatan karena memiliki lahan seluas 9 hektare. Kawasan ini dinilai jauh lebih representatif dibanding lokasi RSUD lama. Namun, terbatasnya kemampuan keuangan daerah membuat pembangunan berjalan lambat.
“Lahan RSUD Sering sangat potensial untuk dikembangkan, tetapi anggaran kita memang sangat terbatas,” jelas Jarot.
Ia tidak menampik bahwa pelayanan di RSUD saat ini jauh dari optimal. Gedung yang kumuh, lahan parkir sempit, serta fasilitas yang tidak memenuhi standar menjadi alasan utama pentingnya percepatan pembangunan.
Butuh Rp300 Miliar, Progres Baru 27 Persen
Pemkab Sumbawa memperkirakan kebutuhan anggaran untuk menuntaskan pembangunan RSUD Sering mencapai sekitar Rp300 miliar. Dana tersebut mencakup pembangunan gedung utama, fasilitas penunjang, serta peralatan medis.
Saat ini progres fisik baru mencapai 27 persen, dan pemerintah menargetkan dapat meningkat menjadi 37 persen pada akhir 2025. Jarot berharap proyek tidak terhenti agar masyarakat segera mendapatkan layanan kesehatan yang lebih layak.
“Kami sangat berharap pembangunan tidak terhenti demi pelayanan maksimal kepada masyarakat,” tandasnya.*Ai9)
