“Gentao” Ilmu Tradisional Samawa Yang Mampu Menyihir Wisatawan

0
WhatsApp Image 2020-02-16 at 17.08.20 (1)

Sumbawa Besar, Ai9news.id– Pencak Silat merupakan kesenian tradisional khas Indonesia. Sebagai salah satu seni beladiri, Pencak silat telah berkembang mengikuti perkembangan jaman, namun keberadaan kesenian ini telah mulai pupus dengan perkembangan seni beladiri dari negara lain terutama seni beladiri dari Jepang. Di Kabupaten Sumbawa seni beladiri ini dikenal dengan nama “Gentao”. Perkembangan Gentao itu sendiri sudah sangat jarang ditemui bahkan sudah hampir tak mudah di jumpai.

Gentao merupakan seni bela diri khas suku Samawa yang diyakini dapat menjadi perisai diri sekaligus dapat dijadikan sebagai seni pertunjukan.

Gentao berkembang pesat sejak jaman kerajaan dan sering diperagakan pada acara penting. Gerakan gentao selain mengandung unsur seni akan tetapi juga memiliki makna hakiki tentang eksistensi manusia yang menghambakan diri dihadapan Tuhan. Seiring perjalanan waktu, gentao mengalami pasang surut, dan saat ini nyaris hilang dari peredaran.

Ketua Perguruan Gentao, Kamaruddin yang dikonfirmasi, Sabtu (15/02/2020) mengatakan bahwa, ilmu seni beladiri “Gentao” yang keberadaannya saat ini telah hampir hilang dan jarang ditemui lagi khususnya di Kabupaten Sumbawa ini membuat saya dan teman-teman merasa prihatin pasalnya Gentao merupakan seni bela diri khas suku Samawa yang diyakini dapat menjadi perisai diri sekaligus dapat dijadikan sebagai seni pertunjukan yang seharusnya tetap dilestarikan keberadaannya.

“Gentao merupakan ilmu beladiri tradisional khas samawa yang mengandung unsur seni dan juga memiliki makna hakiki tentang eksistensi manusia yang menghambakan diri dihadapan Tuhan. Oleh karena itu kami dan teman-teman Desa Labuhan Aji Kecamatan Tarano Kabupaten Sumbawa yang tidak ingin peninggalan luhur ini musnah, mendirikan perguruan gentao yang khusus melatih anak anak usia dini saja,”

Bukan tanpa alasan mengapa hanya menyasar anak usia dini saja, sebab anak pada usia dini diyakini bahwa akan lebih mudah dan cepat tertanam dengan baik gerakan-gerakan gentao itu sendiri.

seni beladiri tradisional
” GENTAO ”

“Untuk latihannya dilaksanakan sekali dalam dua minggu bertempat di Dusun Unter dan Dusun Ai Paya Desa Labuhan Aji Tarano dan hasilnya sudah ada beberapa anak terlatih gerakan bela diri tradisional ini, bahkan telah mampu melakukan seni pertunjukan diiringi musik gong genang,” terang Kamaruddin.

Diakui Kamaruddin, memang tidak mudah untuk mengajari anak usia dini, terutama memadukan gerakan gentao dengan instrumen musik tradisional samawa namun
berkat kesabaran dan ketelatenan anak- anak itu sendiri, kini sudah ada beberapa anak yang bisa tampil di beberapa acara seperti resepsi pernikahan, acara khitanan dan lain lain.

“Bahkan pada puncak acara Gebyar Paud Kecamatan Empang dan Tarano Tahun 2019, anak anak ini berhasil tampil memukau dihadapan masyarakat pendidikan. Secara khusus, Bunda Paud Kabupaten Sumbawa Hj.Amin Rahmani Husni Djibril sendiri dan beliau (Ibu Amin Rahmani) sangat mengapresiasi keterampilan gentao yang diperagakan oleh anak anak,”

Kamaruddin berharap, ilmu bela diri tradisional samawa ini bisa terus dilestarikan, dan dapat diperhatikan oleh pemerintah kabupaten sumbawa sebab pertunjukan bela diri “gentao” ini dirasa mampu untuk mengundang perhatian wisatawan baik lokal maupun mancanegara apabila ada sinergis antara pemerhati budaya dan Pemda sendiri atau bahkan dapat diusulkan untuk bisa tampil di acara-acara khusus Pemda Sumbawa dan penyambutan pejabat-pejabat negara, tutupnya. (Ai9news/Sr)

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *