Jaga kerukunan Beragama,Bankesbang Poldagri Sumbawa Gelar pembinaan FKUB

Dalam Menjaga Kerukunan Hidup Beragama, Pemda Sumbawa melalui Badan Kesatuan Bangsa , Politik dan perlindungan masyarakat Daerah, mengelar fasilitasi kordinasi dan pembinaan Forum kerukunan umat beragama (FKUB) kabupaten Sumbawa 2019 yang berlansung di Aulah lantai tiga kantor Bupati Sumbawa, Rabu. (10/7)
Kegiatan Tersebut yang di hadiri seluruh komponen Masyarakat, semua perwakilan Etnis, tokoh Agama, forum Gereja, Hindu, Budha, konghucu, dan majlis ulama Indonesia, perwakilan Muhammadiah, kepolisian serta unsur pemerinahan yang ada di kabupaten Sumbawa.

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh bupati sumbawa yang diwakili oleh kabag pemerintahan setda sumbawa, M Iqram Mubarok,S.Stp. mengungkapkan bahwa kerukunan hidup beragama sangatlah penting didalam tatanan hidup bermasyarakat,khususnya dikabupaten sumbawa yang penduduknya heterogen dari berbagai macam suku serta agama.namun bila saling menjaga dan menghargai kehidupan umat beragama maka akan terbentuk sumbawa yang hebat bermartabat.
Kepala bidang ketahanan ekonomi sosbud, Drs.Taufik Abdul Syukur, Bankesbang Poldagri Sumbawa. Menyamapaikan Bahwa, sesuai dengan tema kegiatan dengan jiwa dan semangat persahabatan kita rekatkan kembali kehidupan bermasyrakat , berbangsa dan bernegara paska penetapan hasil pilpres,pileg dan angota DPRD Sumbawa yang hebat dan bermartabat.

Kabid. ketahanan ekonomi sosbud, Drs.Taufik Abdul Syukur
”kegitan kami ini untuk menjalin tali silaturrahim antar umat beragama, antar toko masyarakat, budaya dan etnis untuk mengurangi serta menelimalisir isu –isu yang berkembang di masyarakat, yang membuat terjadinya perpecah belah antar umat beragama, paska pemilihan lalu” tegasnya.
Sementara untuk kabupaten Sumbawa yang lebih kurang dari 17 etnis hal inilah yang mebuat perbedaan dan menjadi tolak ukur perpechan apabilah tidak ada pemahaman tentang keragaman umat beragama. Maka dari itu “kami memcoba memabangaun kesadaran masyarakat umat Bergama untuk tidak terpancing dengan berita Hoax atau isu-isu yang kurang jelas yang bisa menyebabkan perpecahan baik itu dari pendukung pasangan pemenang maupun pasangan yang kalah di pemilihan lalu. Selanjutnya yang menjadi Mengharapan “kami walaupun kemarin kita memepunyai pilihan yang berbeda di pemilihan Pilpres,DPRI,DPR vropinsi, dan DPRD Kota, kita harus tetap memebangun kesamaan dalam pesta demokrasi yang tidak menimbulkan persaingan dan perpecahan, meskipun kita panatik terhadap pilihan kita harus menjalin solidaritas dan kerukungan dalam menjalakan pesta demokrasi, bagaimana menghadirkan kegembiraan kebanggaan bagi yang menang dan berbesarhatilah bagi yang kalah jadiakan ajang demokrasi yang sekarang untuk memeperbaikin pesta demokrasi yang akan datang dengan sportif dan itulah demokrasi yang sebanarnya”, demikian Taufik .* ai9