Kasus DBD Melonjak, Tercatat 219 Kasus Terjadi Di Kabupaten Sumbawa

Sumbawa-Besar,Ai9News.id – Hingga saat ini, sebanyak 219 kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Karena itu, masyarakat diminta tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan.
Lonjakan kasus DBD ini menunjukkan pentingnya pemahaman dan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit tersebut. Salah satu langkah pencegahan adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan, karena dapat meningkatkan perkembangbiakan nyamuk, terutama di musim hujan.
Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, Sarip Hidayat, mengatakan bahwa pada Januari 2025 ini tercatat 102 kasus DBD, sedangkan pada Januari tahun lalu hanya 21 kasus. Kemudian, pada Februari tahun ini tercatat 117 kasus, meningkat dari 70 kasus pada Februari tahun lalu.
“Kasus DBD di Kabupaten Sumbawa paling tinggi terjadi dalam rentang waktu Desember hingga Mei’ terangnya.
Ia menambahkan saat ini, angka tertinggi DBD tercatat di beberapa kecamatan, antara lain Sumbawa, Moyo Hulu, Lunyuk, Lopok, Empang, Unter Iwes, Moyo Hilir, Labuhan Badas, Alas Barat, Alas, Lape, Plampang, Rhee, Tarano, Utan, Buer, Maronge, Ropang, dan Lantung.
“Banyak orang yang terinfeksi DBD tidak mengalami tanda atau gejala. Ketika gejala muncul, sering kali disalahartikan sebagai penyakit lain, seperti flu. Biasanya, gejala DBD muncul empat hingga sepuluh hari setelah digigit nyamuk” ungkapnya.
Penyakit ini bisa menyebabkan demam tinggi hingga 40 derajat Celsius, sakit kepala, nyeri otot, tulang, atau sendi, mual dan muntah, sakit di belakang mata, pembengkakan kelenjar, serta ruam kulit.
Sarip Hidayat berharap, saat musim hujan ini, masyarakat aktif melakukan gerakan jumantik (juru pemantau jentik) di masing-masing rumah serta selalu menjaga kesehatan dengan membersihkan lingkungan secara rutin. (Jas/ PKL Pnj/ Lun/ Lis)