Ketua Komisi 3 dan 4 DPRD Sumbawa tinjau kesiapan RSUD melayani pasien covid 19

Sumbawa ,Ai9news.id – Kamis pagi (5 /8) ketua komisi 4 Ismail Mustaram SH bersama dengan Ketua Komisi 3 Hamzah Abdullah melakukan kunjungan lapangan ke rumah sakit umum daerah kabupaten Sumbawa terkait dengan pemantauan kesiapan RSUD dalam merawat pasien covid 19.
pimpinan komisi 3 & 4 DPRD diterima dan ditemani oleh irektur BLUD RSUD Sumbawa dr Dede Hasan Basri.
Ditemui oleh media ini Ketua komisi IV DPRD kabupaten Sumbawa sampaikan bahwa komisi 4 dan 3 sengaja langsung turun lapangan untuk mengetahui informasi terkini terkait dengan keadaan RSUD Sumbawa khususnya kesediaan oksigen di RSUD.
“Penting ada informasi Kejelasan ketersedian oksigen di RSUD sebab Informasi yang kami terima oksigen habis” Ujar Ismail
Atas kunjungan Ketua Komisi 4 dan 3 DPRD Kabupaten Sumbawa, Dr. Dede menyambut dengan gembira. Selanjutnya memberikan penjelasan atas apa yang ditanyakan.
“Saat ini kapasitas RSUD Sumbawa memproduksi 20 tabung oksigen per hari. Dengan waktu 2 jam dapat terpenuhi 4 buah tabung Papar dr. Dede.
“Kami selalu Berkoordinasi dengan Rumah Sakit Manambai Abdul Kadir (RSMA) berapa kebutuhan perjamnya, sementara itu BBS yang dikasih hanya 25 tabung oksigen per hari
Sedangkan Kebutuhan 80 tabung per hari.
Untuk penggunaan pada pasien, jika di RSMA butuh banyak oksigen kita oper ke RSMA, begitu sebaliknya”. Jelasnya.
Untuk tambahan Kontainer saat ini masih di Mataram, dengan Mesin perancis yang delay Sampai tanggal 9/10 Agustus 2201. Kami juga telah berkordinasi dengan Asisten 3, Persatuan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) dan Wakil Gubernur NTB. Sambil juga melalui Darma dan Gunung Mas kita kerahkan agar Oksigen datang sebanyak 10 tabung pada siang hari dan malamnya sebanyak 40 tabung, Itupun diisi dari Surabaya sebanyak 100 tabung dan dari
Mataram sebanyak 50 tabung. Ungkapnya.
Atas penjelasannya Direktur RSUD Sumbawa Ismail Mustaram nyatakan bahwa Oksigen ini merupakan kebutuhan mendesak semua pihak.
” Oleh karena itu perlu dipastikan ketersediaannya. Beberapa waktu lalu Gubernur NTB nyatakan melalui media regional bahwa oksigen cukup dan tidak kurang. Sementara kekhawatiran masyarakat kita Oksigen kurang. Inilah yang harus di klarifikasi jangan sampai ada kesan permainan rumah sakit, atau miss comunikation”. Tegas Ismail.
Kebutuhan oksigen bagi orang yang terkena covid sangat urgen demi menyelamatkan nyawanya. Apapun kendala yang ada di rumah sakit, kita perlu saling berkomunikasi dengan baik agar tidak terjadi miss komunikasi dan atas keluhan masyarakat harap dilayani” Pungkas Ismail.
“Kami sedang membuat ruang operasi untuk pasien covid 19 di rumah sakit Sering dan alatnya masih menunggu datang”. tanggap dr Dede.
“Kondisi saat ini kalau ada operasi yang covid operasi lain tidak bisa dilakukan dan menunggu 2 jam untuk di sterilkan. Di RSUD Sumbawa ada Batasan penanganan covid yakni hanya sampai IGD. Bila Positif kita kirim ke Rumah Sakit Sering. Bila pasien Dalam keadaan gawat maka di rawat dulu disini dan setelah stabil baru dikirim ke Rumah Sakit Sering. Kemarin Persi dan Wagub turun lapangan dan hasilnya bahwa Sumbawa satu – satunya yang punya rumah sakit khusus untuk covid yakni terpisah dengan pelayanan yang biasa. Imbuh Dr. Dede.
Hamzah Abdullah menanyakan bagaimana dengan yang Isolasi Mandiri di Rumahnya bagaimana pengawasannya
Atas hal ini dr. Dede sampaikan bahwa Pasien yang Isoman dibawah kontrol Puskesmas, Babinsa dan bhabinkamtibmas berperan menjaga dan mengawasi agar yang isoman tidak berkeliaran. Sementara untuk biaya atau bantuan bisa diambil dari dana Desa yang dialokasikan 8 persen dari ADD dan juga ada yang dari Dinas Sosial.pungkas Dede.*Ai9/mrf)