Masuki New Normal, Masika ICMI NTB Gelar Diskusi Virtual Tentang Pangan dan Ekonomi

0
WhatsApp Image 2020-06-07 at 13.38.13

Mataram, Ai9news.id,- Memasuki Fase New Normal di Indonesia, Majelis Sinergi Kalam (Masika) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) NTB menggelar diskusi virtual tentang Pangan dan Ekonomi. Pada kegiatan diskusi tersebut Masika ICMI NTB mengangkat tema Stabilitas Ekonomi dan Ketahanan Pangan pada Masa New Normal, kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu, (06/06) dan dihadiri lebih kurang 100 peserta yang berasal dari berbagai lapisan elemen masyarakat seperti Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Akademisi, Aparatur Sipil Negara, dan lainnya.

Pada kegiatan tersebut Masika ICMI NTB menghadirkan tiga pembicara yang berasal dari praktisi atau pengamat dan pemerintah, yaitu Ketua Pengurus Nasional Masika ICMI, Dr Ferry Kurnia Rizkiansyah, S.Ip. M.Si. menyampaikan materi tentang Peran Kecendekiawan dalam Proses New Normal, Staf Khusus Gubernur NTB Ir. Hadi Santoso, ST, MM, IPM. menyampaikan materi tentang Ketahanan Pangan di NTB dan Regulasi Daerah ke Nasional, dan Staf Khusus Presiden RI, Billy Mambrasar, menyampaikan materi tentang Ketahanan Ekonomi dan Pangan Nasional.

Menurut Ketua Masika ICMI NTB, Rahman Ayusuf, menjelaskan kegiatan tersebut dilaksanakan karena mereka menyadari kondisi Pandemik Covid-19 ini merupakan masalah bersama, “Pandemik Covid-19 ini adalah masalah kita semua, karena itu kami pengurus Masika ICMI NTB sebagai salah satu organisasi kepemudaan, menyelenggarakan diskusi internal agar menghasilkan ide untuk bergerak dan melibatkan diri dalam mengatasi persoalan Covid-19 tersebut, apalagi sebagai cendekia muda harus peka dan responsif terhadap perubahan–perubahan yang terjadi” jelasnya.
Ditambahkannya dampak dari Covid-19 ini dirasakan oleh masyarakat banyak di dunia ini termasuk Masyarakat Indonesia, khususnya NTB sendiri.


”Covid-19 ini dirasakan oleh kita semua karena itu kita tidak boleh membatasi diri untuk melakukan kebaikan dalam membantu sesama, meski Covid-19 ini membuat jarak antara kita dengan orang lain satu meter, tapi itu tidaklah menjadi halangan dan batasan untuk kita membantu sesama walaupun hanya satu inci karena yang kita lakukan adalah memutus penularan Covid-19 bukan memutus tali silahturahmi sebab yang kita perangi ini adalah penyakit bukan orangnya” sambungnya.


Diharapkannya hasil diskusi internal yang secara virtual tersebut akan menjadi bahan masukan ke pemerintah agar Pemerintah Pusat dan daerah yang kemudian harus di sinergikan mampu menyelesaikan persoalan ini. (Ai9.Jas).

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *