Opini : Kebijakan Sekolah Karakter Terpadu Ikhlas Jujur dan Sungguh-sungguh (SKT IJS) di Kabupaten Sumbawa Barat

0
WhatsApp Image 2021-05-20 at 11.06.00

Opini :Kebijakan Sekolah Karakter Terpadu Ikhlas Jujur dan Sungguh-sungguh (SKT IJS) di Kabupaten Sumbawa Barat

Oleh : Hasanuddin

(Mahasiswa Sekolah Pasca Sarjana Program Studi Manajemen Inovasi Universitas Teknologi Sumbawa).

 

Program Penguatan Pendidikan Karakter dari Gerakan Nasional Pendidikan Karakter yang digalakkan oleh Pemerintah Indonesia merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental yang dicanangkan oleh Bapak Presiden dalam Nawacita pembangunannya.

Program ini tentunya harus didukung oleh pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat sehingga pendidikan karakter bisa terlaksana dengan baik.

Dukungan Pemerintah Daerah dan Lembaga Swadaya Masyarakat sangat diperlukan dalam Penguatan pendidikan karakter karena pemerintah daerah memiliki kewenangan dalam menangani satuan pendidikan. Sebagaimana Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun 2010 telah mengeluarkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pendidikan Karakter untuk mengembangkan rintisan di Sekolah-sekolah seluruh Indonesia dengan delapan belas (18) nilai karakter. Penguatan Pendidikan Karakter merupakan program yang memperkuat pembentukan karakter siswa yang selama ini dilakukan di banyak sekolah sehingga akan terjadi perubahan mendasar di dalam ekosistem pendidikan dan proses pembelajaran sehingga prestasi mereka pun meningkat.

Pada saat diskusi praktik baik sekolah pelaksana Penguatan Pendidikan Karakter yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah pada tahun 2016, Kemendikbud menemukan bahwa sebagian besar sekolah sudah menerapkan pendidikan karakter melalui pembiasaan dengan kegiatan penumbuhan dan pembudayaan nilai-nilai karakter yaitu yang disepakati oleh masing-masing sekolah.

Kerja sama dan komitmen dari kepala sekolah, guru, dan orang tua umumnya menjadi faktor kunci keberhasilan pelaksanaan pendidikan karakter di masing-masing sekolah tersebut.

Penerapan penguatan pendidikan karakter akan berjalan dengan baik bila kepala sekolah sebagai pemimpin mampu menjadi pemimpin yang dapat dipercaya dan visioner. Menjadi orang yang dapat dipercaya berarti Kepala Sekolah merupakan sosok berintegritas, mampu menjadi manajer yang berfokus pada peningkatan kualitas pembelajaran melalui pembentukan karakter. Visioner berarti kepala sekolah memiliki visi jauh ke depan tentang kekhasan, keunikan, dan kualitas sekolah (school branding) yang akan ia bangun. Kemampuan manajerial kepala sekolah untuk menggali potensi lingkungan sebagai sumber belajar dan mengembangkan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem pendidikan yang ada untuk mendukung program sekolah sangat diperlukan.

Maka tantangan yang dihadapi adalah apakah Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat telah menyusun program yang mendukung upaya pemerintah pusat dalam penguatan pendidikan karakter?

Pada kondisi seperti ini Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah menyusun program yang relevan guna menjawab tantangan serta bentuk dukungan kepada pemerintah pusat yang akan diimplementasikan melalui kepala sekolah dalam mengembangkan gerakan penguatan pendidikan karakter dengan program kegiatan Kebijakan Sekolah Karakter Terpadu Ikhlas Jujur Sungguh-sungguh (SKT IJS) yang didalamnya akan mengakomodir visi dan program sekolah yang bersifat pembangunan karakter sekolah dari kepala sekolah di satuan pendidikan perlu langkah-langkah konkrit yang harus dilakukan dengan konferehensif. Nama program yang disusun merupakan Tagline atau Jargon dari Kepala Daerah Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Barat yaitu Ikhlas Jujur dan Sungguh-sungguh.

Bentuk dari program Kebijakan Sekolah Karakter Terpadu Ikhlas Jujur Sungguh-sungguh (SKT IJS) adalah penyusunan profil sekolah berkarakter berupa Branding sekolah yang bersinergi dengan jargon kepala daerah sehingga segala pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat akan mendapat dari sekolah dan seirama mulai dari dunia pendidikan yaitu warga sekolah terutama peserta didik.

Namun program ini tentunya akan dapat berjalan dengan baik jika didukung oleh beberapa unsur penentu. Unsur unsur yang menjadi penentu dalam penyusunan profil Sekolah Karakter Terpadu Ikhlas Jujur Sungguh-sungguh (SKT IJS) adalah :

1. Satuan Pendidikan (Kepala Sekolah, Guru, Siswa dan Komite Sekolah) dalam menentukan profil sekolah berkarakter yang relevan dengan kondisi serta sumberdaya di satuan pendidikan masing-masing.

2. Pemerintah Daerah (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa Barat) sebagai penentu kebijakatan Sekolah Karakter Terpadu Ikhlas Jujur dan Sungguh sungguh (SKT IJS).

Penyusunan Profil Sekolah Karakter Terpadu Ikhlas Jujur dan Sungguh sungguh (SKT IJS) bertujuan untuk :

1. Agar Satuan Pendidikan memiliki komitmen dalam upaya mengoptimalisasikan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter kepada peserta didik.

2. Setiap satuan pendidikan memiliki panduan sederhana dalam mengimplementasikan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter dalam lingkungannya antara lain Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Berbasis Kelas, Penguatan Pendidikan Karakter berbasis Budaya Sekolah dan Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat.

3. Pemerintah Daerah dapat menilai satuan pendidikan dalam pelaksanaan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter yang sesuai dengan identitas, karakteristik dan sumber daya di satuan pendidikan masing-masing.

4. Sebagai bahan acuan pemerintah daerah dalam menentukan arah kebijakan pendidikan karakter siswa di dunia pendidikan Kabupaten Sumbawa Barat.

Manfaat dari penyusunan profil sekolah Karakter Terpadu Ikhlas Jujur dan Sungguh sungguh (SKT IJS) adalah sebagai berikut :

1. Bahwa satuan pendidikan merupakan sarana utama dalam menentukan formulasi penerapan pendidikan karakter terhadap siswanya.

2. Bahwa Kepala Sekolah, guru dan siswa adalah memiliki peran bersama dalam menjalankan proses belajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter.

3. Terbangunnya komunikasi dengan komite sekolah guna mendukung penguatan pendidikan karakter secara gotong royong.

Sebelum menyusun profil sekolahnya kepala sekolah harus mengetahui bahwa gerakan penguatan pendidikan karakter dapat dilaksanakan dengan berbasis struktur kurikulum yang sudah ada dan mantap dimiliki oleh sekolah, yaitu pendidikan karakter berbasis kelas, budaya sekolah, dan masyarakat/ komunitas (Albertus, 2015).

1. Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Kelas ;

a. Mengintegrasikan proses pembelajaran di dalam kelas melalui isi kurikulum dalam mata pelajaran, baik itu secara tematik maupun terintegrasi dalam mata pelajaran.

b. Memperkuat manajemen kelas, pilihan metodologi, dan evaluasi pengajaran.

c. Mengembangkan muatan lokal sesuai dengan kebutuhan daerah.

2. Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Sekolah

a. Menekankan pada pembiasaan nilai-nilai utama dalam keseharian sekolah.

b. Menonjolkan keteladanan orang dewasa di lingkungan pendidikan.

c. Melibatkan seluruh ekosistem pendidikan di sekolah.

d. Mengembangkan dan memberi ruang yang luas pada segenap potensi siswa melalui kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler.

e. Memberdayakan manajemen dan tata kelola sekolah.

f. Mempertimbangkan norma, peraturan, dan tradisi sekolah.

3. Penguatan Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat

a. Memperkuat peranan Komite Sekolah dan orang tua sebagai pemangku kepentingan utama pendidikan.

b. Melibatkan dan memberdayakan potensi lingkungan sebagai sumber pembelajaran seperti keberadaan dan dukungan pegiat seni dan budaya, tokoh masyarakat, dunia usaha, dan dunia industri.

c. Mensinergikan dengan berbagai program yang ada dalam lingkup akademisi, pegiat pendidikan, dan LSM.
d. Mensinkronkan program dan kegiatan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah, kementerian dan lembaga pemerintahan, dan masyarakat pada umumnya.

Basis Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter merupakan dasar acuan dari penyusunan profil sekolah Karakter Terpadu Ikhlas Jujur dan Sungguh sungguh (SKT IJS) jenjang Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2017.

Adapun jumlah satuan pendidikan jenjang sekolah dasar berjumlah 114 sekolah dan satuan pendidikan sekolah menengah pertama berjumlah 34 sekolah terdiri dari satuan pendidikan negeri maupun swasta yang ke semuanya tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Sumbawa Barat.

Maka Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter sangat relevan dilakukan dengan tiga pendekatan utama, yaitu berbasis kelas, berbasis budaya sekolah, dan berbasis masyarakat. Ketiga pendekatan ini saling terkait dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Pendekatan ini dapat membantu satuan pendidikan dalam merancang dan mengimplementasikan program dan kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter.

Setiap sekolah telah memiliki profil sekolah masing-masing dengan gambaran umum sumber daya manusia, sarana prasarana, tenaga pendidik, peserta didik, program kegiatan belajar mengajar.

Sedangkan profil sekolah berkarakter SKT IJS adalah gambaran sekolah terkait implementasi pendidikan karakter dengan pengintegrasian Penguatan Pendidikan Karakter dalam kurikulum, manajemen kelas, Penguatan Pendidikan Karakter melalui pilihan dan penggunaan metode pembelajaran tematis, gerakan literasi sekolah, layanan bimbingan dan konseling.

Dalam penyusunan profil sekolah berkarakter juga akan menciptakan iklim dan lingkungan sekolah yang mendukung praktek Penguatan Pendidikan Karakter mengatasi ruang-ruang kelas dan melibatkan seluruh sistem, struktur, dan pelaku pendidikan di sekolah.

Hal ini dimaksudkan untuk membentuk Penguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah berfokus pada pembiasaan dan pembentukan budaya yang merepresentasikan nilai-nilai utama Penguatan Pendidikan Karakter yang menjadi prioritas satuan pendidikan. Pembiasaan ini diintegrasikan dalam keseluruhan kegiatan di sekolah yang tercermin dari suasana dan lingkungan sekolah yang kondusif.

Sekolah memulai program Penguatan Pendidikan Karakter dengan melakukan asesmen awal. Salah satu kegiatan asesmen awal adalah bahwa satuan pendidikan memilih nilai utama yang akan menjadi fokus dalam pengembangan pembentukan dan penguatan karakter di lingkungan mereka.

Pemilihan nilai utama ini didiskusikan, dimusyawarahkan, dan didialogkan dengan seluruh pemangku kepentingan sekolah (kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, komite sekolah, dan peserta didik).

Bersamaan dengan itu, dirumuskan pula sejumlah nilai pendukung yang dipilih dan relevan. Sekolah mendeskripsikan bagaimana jalinan antar nilai utama tersebut, yaitu antar nilai utama yang dipilih dengan nilai pendukung.

Seluruh pemangku kepentingan menyepakati nilai utama yang menjadi prioritas serta nilai pendukung, dan jalinan antar nilai dalam membentuk karakter warga sekolah, dan sekaligus tertuang dalam visi dan misi sekolah. Nilai utama yang dipilih oleh satuan pendidikan menjadi fokus dalam rangka pengembangan budaya dan identitas sekolah. Seluruh kegiatan, program, dan pengembangan karakter di lingkungan satuan pendidikan berpusat pada nilai utama tersebut, dan berlaku bagi semua komunitas sekolah.

Satuan pendidikan menjabarkan nilai utama ini dalam indikator dan bentuk perilaku objektif yang bisa diamati dan diverifikasi. Dengan menentukan indikator, satuan pendidikan dapat menumbuhkan nilai nilai pendukung yang lain melalui fokus pengalaman komunitas sekolah terhadap implementasi nilai tersebut.

Dari nilai utama dan nilai-nilai pendukung yang sudah disepakati dan ditetapkan oleh satuan pendidikan, sekolah bisa membuat tagline yang menjadi moto/branding satuan pendidikan tersebut sehingga menunjukkan keunikan, kekhasan, dan keunggulan sekolah.

Contoh 1 : “Membentuk Pemimpin Berintegritas” ,“Sekolah Cinta”, “Sekolah Budaya”, dan lain-lain. Contoh 2 Brangding sekolah : SDN 1 Taliwang “BARUNGAN”, B=Berkarakter, A=Asri, R=Religius, UNG=Unggul, A=Aman, N=Nyaman. Selain itu Satuan pendidikan dapat pula membuat logo sekolah, himne, dan mars sekolah yang sesuai dengan branding-nya masing-masing.

Dalam penyusunan profil Sekolah Karakter Terpadu Ikhlas Jujur dan Sungguh-sungguh (SKT IJS) hendaknya dilakukan secara musyawarah yang melibatkan warga sekolah di antaranya kepala sekolah, para guru, karyawan tata usaha, wali murid yang tergabung dalam komite sekolah serta tokoh masyarakat dan tokoh agama yang ada di sekitar lingkungan sekolah.

Pelibatan warga sekolah bertujuan guna menggali potensi-potensi dan masukan yang bersifat konstruktif dan sesuai dengan karakteristik sekolah, adat budaya yang ada serta norma agama sehingga dalam penentuan moto ataupun branding sekolah yang disepakati menjadi komitmen bersama warga sekolah dalam memajukan sekolah tersebut.

Moto ataupun branding suatu sekolah sangatlah penting, hal ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi sekolah sehingga dapat mudah dikenal karena didalamnya terdapat magnet bagi orang tua siswa untuk mau menyekolahkan anaknya. Sekolahpun dianggap akan berkualitas dan mampu bersaing dengan sekolah-sekolah yang ada di sekitarnya baik dari sisi akademi maupun non akademis.
Berikut contoh hasil penyusunan profil sekolah dalam bentuk pra penyusunan profil sekolah berkarakter Sekolah Karakter Terpadu Ikhlas Jujur dan Sungguh-sungguh (SKT IJS) yang sebagaimana terlampir dengan form sebagai berikut :

Profil Sekolah Berkarakter SKT IJS
Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 2 KERTASARI
Alamat : Jalan Pendidikan Dusun Kertasari Desa Labuhan Kertasari Kecamatan Taliwang
Nara hubung, HP, dan e-mail : 082 339 295 534 / 082146610763
E-Mail : esdeenduakertasari@yahoo.co.id

1. RENCANA UMUM TINDAK LANJUT PENGEMBANGAN KAPASITAS SEKOLAH TENTANG PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

Rencana umum tindak lanjut merupakan bentuk kegiatan yang memberikan tujuan dan dilaksanakan oleh sekolah selama satu tahun pelajaran guna memberikan pemahaman kepada warga sekolah tentang arti penting pendidikan karakter. Berikut bentuk kegiatan, tujuan dan waktu pelaksanaannya :

1. Kegiatan Sosialisasi nilai-nilai PPK kepada seluruh bapak dan ibu guru bertujuan Memberikan pemahaman awal kepada Pendidik dan Tenaga Kependidikan dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2017

2. Kegiatan Workshop nilai-nilai PPK kepada bapak ibu guru bertujuan meningkatan pemahaman pada nilai-nilai PPK pada Pendidik dan Tenaga Kependidikan dilaksanakan pada tanggal 04 Januari 2018

3. Kegiatan Impelementasi nilai-nilai PPK kedalam Visi Misi sekolah bertujuan Menjadi acuan dalam melakukan kegiatan sekolah dilaksanakan pada 08 Januari 2018

4. Kegiatan Impelemntasi nilai-nilai PPK kedalam perangkat pembelajaran bertujuan Nilai-niai PPK di serap oleh peserta didik dilaksanakan 10 Januari 2018

5. Kegiatan Sosialisasi nilai-nilai PPK kepada wali murid bertujuan Orang tua dapat mendukung kegiatan PPK dilaksanakan pada tanggal 13 Januari 2018

6. Kegiatan Nilai-nilai PPK sudah menjadi budaya di sekolah bertujuan Semua kegiatan di sekolah sudah tercermin nilai-nilai PPK dilaksanakan pada 19 Januari 2018

7. Kegiatan Tumbuhnya warga sekolah yang berkarakter bertujuan Tercipta penguatan sekolah berkarakter dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2018

2. BRANDING SEKOLAH

Pada tahap menetapkan branding sekolah seharus perlu dipahami terlebih dahulu visi dan misi sekolah, kemudian nilai utama sekolah, potensi lingkungan, keunikan atau ciri khas sekolah, keunggulan dan kekuatan sekolah sehingga dapat diketahui alasan dalam penetapan branding sekolah. Pada tahap ini memuat komponen-komponen dalam menyusun Branding Sekolah. Di antaranya;

1. Visi sekolah “Mewujudkan Peserta didik yang Cerdas, Berimtaq, Beriptek dan Kreatif”

2. Misi sekolah,
a. Mewujudkan pembelajaran aktif, efektif, efisien, dan menyenangkan;
b. Membentuk sumber daya manusia yang terampil, kreatif, dan mandiri sesuai dengan bakat, minat, dan potensi siswa;
c. Membiasakan perilaku hidup sehat;
d. Menanamkan keyakinan dan aqidah melalui pengamalan ajaran agama
e. Menjalin kerja sama yang harmonis antara warga sekolah masyarakat dan lingkungan.

3. Nilai-nilai inti (core value) sekolah yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas

4. Potensi lingkungan seperti :
a. Luas, hijau, sejuk dan nyaman
b. Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang profesional
c. Partisifasi wali murid, komite dan masyarakat sekitar dalam mendukung program sekolah sangat tinggi
d. Destinasi pariwisata yang indah yang mendorong banyaknya kunjungan wisatawan asing ke Kertasari

5. Keunikan (ciri khas) sekolah yaitu Letak di pedesaan, pegunungan dan pantai yang sejuk, asri dan indah sehingga tidak terkontaminasi dengan bahan kimia

6. Keunggulan sekolah seperti Akademik keikutsertaan siswa dalam Olimpiade Sains MIPA di tingkat kecamatan, non akademik memiliki keterampilan daerah berupa pelestarian budaya

7. Kekuatan sekolah diantaranya;

a. Memiliki lingkungan yang cocok untuk proses pembelajaran
b. Memiliki Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang profesional
c. Memiliki Partisifasi wali murid, komite dan masyarakat dalam mendukung program sekolah sangat tinggi
8. Branding sekolah yang dipilih adalah TANGKAS,

T adalah terampil, pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional dan berkompeten sesuai dengan tingkat pendidikan

A adalah Aktif, siswa yang aktif dalam proses pembelajaran serta guru dalam peningkatan kemampuan melalui KKG ataupun pelatihan
N adalah Nyaman, sekolah memiliki lahan yang luas, sejuk dan berada di dekat pegunungan dan pantai
G yaitu gemar, siswa yang selalu membantu teman serta gemar membaca buku pelajaran ataupun buku bacaan lain yang berkaitan dengan pendidikan di SD
K yaitu kreatif, guru yang mampu menciptakan inovasi baru dalam pembelajaran serta siswa yang memiliki keterampilan daerah
A adalah Apresiatif dukungan dan partisipasi wali murid, komite serta dunia usaha dalam mendukung kemajuan sekolah
dan S adalah semangat, memiliki siswa yang selalu ingin berprestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademik

9. Nilai nilai utama karekter yang diprioritaskan dalam branding sekolah adalah religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas.

3. NILAI UTAMA PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Nilai utama atau core value adalah komponen penting dalam penguatan pendidikan karakter siswa yang mana merupakan manifestasi dari karakter yang melekat terhadap sekolah lebih-lebih pada peserta didik. Nilai Utama beserta alasannya sebagai berikut;

Religius, yang mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan Yang maha Esa yang diwujudkan dalam tingkah laku sehari-hari di dalam lingkungan sekolah
Nasionalis, mencerminkan tindakan cinta tanah air dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta penanaman nilai-nilai cinta tanah air baik disekolah maupun di rumah
Mandiri, mencerminkan tindakan yang menumbuhkan rasa tanggung jawab
Gotong Royong, mencerminkan tindakan menghargai, semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi yang aktif serta membantu orang-orang yang membutuhkan
Integritas, mencerminkan sikap jujur, ikhlas dan sungguh-sungguh dalam mensukseskan Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah

Kelima nilai-nilai Penguatan Pendidikan Karakter yang utama tidak boleh di pisahkan satu dengan yang lainnya.

4. PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TERINTEGRASI DALAM KURIKULUM/ INTRAKURIKULER

Penguatan Pendidikan Karakter melalui pengembangan pembelajaran dalam dilakukan dalam pengintegrasian kurikulum dan intrakulikuler tenaga pendidik, berikut bentuk kegiatannya;

1. Kelompok Kerja Guru/Musyawarah Guru Mata Pelajaran bertujuan Meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan dalam pengintegrasian Penguatan Pendidkan Karakter dalam pembelajaran dengan sasaran kegiatan kepada para guru.

2. Kelompok Kerja Kepala Sekolah/Musyawarah Kerja Kepala Sekolah bertujuan Meningkatkan kompetensi Kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan dalam pengintegrasian Penguatan Pendidkan Karakter dalam pengembangan sekolah dengan sasaran para kepala sekolah.

5. PENGEMBANGAN PENGUATAN PENDIDKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Bukan hanya pada kegiatan intrakulikuler, pengembangam karakter siswa dapat ditumbuh kembangkan juga pada kegiatan ekstrakurikuler yang mana siswa dapat memiliki rasa tanggung jawab, mandiri dan sportifitas.

Analisis Situasi : Cermati kegiatan ekstrakurikuler yang telah dimiliki sekolah secara integratif (dikelola di internal sekolah) dan yang kolaboratif (dikelolah oleh mitra sekolah). Apakah sudah menjangkau seluruh siswa? Apakah efektif dalam menguatkan PPK? Apa keunggulan dan kekurangannya?
Formulasikan pula kegiatan ekstrakurikuler baru (yang diperbaharui) yang ditujukan untuk PPK.

Bentuk kegiatannya adalah Olahraga bertujuan Membentuk karakter dan mental peserta didik yang berprestasi, berani, terampil dan sehat dengan nilai karakter Tangggung jawab, disiplin, mandiri dan sportifitas dengan segmen siswa kelas 3 sampai dengan siswa kelas 5.

6. PARTISIPASI ORANG TUA DALAM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER

Orang tua siswa/wali murid juga unsur pendukung dalam penguatan pendidikan karakter, tanpa dukungan wali murid tentu hal ini sulit diwujudkan.

Analisis situasi: Diskusikan pelibatan orang tua yang telah dilakukan sekolah selama ini, terutama pelibatan orang tua yang berhubungan langsung dengan kegiatan intrakurikuler. Bentuk kegiatannya Rapat komite bertujuan Untuk menumbuhkan partisifasi orang tua murid dalam pendidikan dengan nilai karakter Religius, Nasional, Mandiri, Gotong royong dan integritas dengan segmen siswa kelas 3 sampai dengan siswa kelas 5.

7. PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PARTISIPASI MASYARAKAT/KOMUNITAS

Pelibatan masyarakat ataupun komunitas juga dibutuhkan sebagai sumber daya yang memberikan dukungan terhadap keberlangsungan program penguatan pendidikan karakter di sekolah. Salah satu komunitas yang diharapkan adalah alumni sekolah tersebut.

Dengan bentuk kegiatan penggalangan bantuan dana bertujuan membantu pihak sekolah baik secara finansial ataupun material dengan nilai karakter gotong royong dengan segmen wali murid, alumni dan komite sekolah.
Pada akhir tulisan ini penulis ingin mengatakan bahwa pembangunan suatu bangsa akan maju dan berkembang apabila setiap warga negara memiliki budi pekerti yang mulia, pembangunan tidak dapat dilaksanakan bila setiap warganya tidak memiliki jiwa dan prilaku yang baik dan jiwa serta prilaku yang baik adalah karakter yang baik pula. Membentuk karakter yang baik akan terbentuk melalui dunia pendidikan yaitu peserta didik sebagai penerus pembangunan bangsa yang sebagian hidupnya berada di sekolah-sekolah.

Maka Profil Sekolah berkarakter merupakan wujud nyata implementasi Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikan yang memuat potensi, keunggulan serta daya dukung sekolah dalam mengembangkan dan mengaplikasikan prinsip-prinsip nilai utama pendidikan karakter. Oleh karenanya bahwa profil sekolah berkarakter merupakan peta jalan bagi kepala sekolah maka sudah semestinya dijadikan komitmen bersama dalam upaya menjalankan penguatan pendidikan karakter terhadap pemangku kepentingan dalam lingkungan sekolah baik guru, peserta didik, tenaga kependidikan serta orang tua.

Penyusunan Profil Sekolah Berkarakter merupakan manifestasi dari Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter dan seterusnya menjadi pedoman bagi sekolah dalam pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter yang kemudian jawaban dari tantangan sekaligus dukungan terhadap program Penguatan Pendidikan Karakter dalam membangun watak bangsa (Nation Character Building).

Oleh karenanya Profil Sekolah Berkarekter SKT IJS merupakan sebuah inovasi pendidikan yang relavan dalam menumbuh kembangkan karakter siswa sejak dini dan ini diharapkan menjadi referensi dalam penyusunan regulasi bagi penentu kebijakan, baik pemerintah daerah, dinas pendidikan, kepala sekolah serta stake holder terkait.

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *