Perkembangan Covid-19 Di Kabupaten Sumbawa, Minggu 29 Maret 2020

Sumbawa Besar, Ai9news.id- Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sumbawa terus berusaha melakukan pemantau baik terhadap masyarakat yang telah ditetapkan sebagai ODP maupun PDP juga terhadap masyarakat yang datang dan keluar dari Sumbawa, hingga hari ini status Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terus mengalami penambahan.
Berdasarkan data yang dirilis Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sumbawa, dari 75 orang ODP kini bertambah menjadi 79 orang. Diantara 79 ini, ODP 75 orang dan PDP 4 orang. Khususnya ODP ada penambahan 4 orang. Penambahan ini karena ada 3 orang dengan riwayat perjalanan dari Makassar dan 1 orang perjalanan dari Bali. Kedua daerah ini merupakan kawasan yang telah terjangkit Coronavirus.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sumbawa, Drs. H. Didi Darsani A.Pt,. yang didampingi Ketua Gugus Tugas Drs H Hasan Basri, MM,. Kepala Diskominfotik, Rachman Ansori, M.S.E,. dan Kabag Humas dan Protokol, Arif Alamsyah, S.STP., M.Si,. dalan keterangan pers, Minggu (29/03/2020) mengatakan bahwa, hingga hari ini, ODP di Kabupaten Sumbawa mengalami penambahan, dari sebelumnya 75 orang ODP menjadi 79 ODP, namun kabar baiknya 55 orang telah selesai menjalani karantina selama 14 hari dan dapat beraktifitas seperti biasa hanya tinggal tersisa 20 orang ODP.
“Dari 20 orang ODP ini, 17 dikarantina di rumahnya dan 3 orang menjalani observasi di RSUP HL Manambai Abdulkadir Sumbawa. Dua di antara tiga orang yang diobservasi ini kontak langsung dengan pasien 01 NTB yang positif Covid19. Sedangkan satu orangnya lagi, kontak dengan salah satu dari dua orang tersebut. Meski demikian, ketiga ODP yang menjalani observasi sudah membaik dan sebenarnya sudah bisa dipulangkan. Namun karena sudah terlanjur diambil sampel swap-nya untuk di ujilab, maka ketiganya masih di RSUP Manambai. Hal ini juga untuk meredam kegaduhan di masyarakat, apabila dipulangkan tanpa hasil ujilab,”
Lanjut Haji Didi, untuk 4 orang PDP yang masih dalam perawatan, hingga hari ini kondisinya semakin membaik. PDP 01, telah ada hasil ujilab pertamanya dan dinyatakan negatif namun masih dikirim sampel kedua. Ketika ujilab kedua hasilnya tetap negatif, maka pasien bersangkutan baru diijinkan pulang.
“Sedangkan 3 PDP lainnya termasuk satu di antaranya dirawat di RSUD Provinsi NTB di Mataram, uji sampel pertamanya sudah dikirim. Butuh waktu beberapa hari untuk diketahui hasilnya. Namun perkembangan kondisinya semakin hari terus membaik, sambil menunggu hasil ujilab, ketiganya tetap dalam pemantauan petugas,” terang Haji Didi.
Menghadapi serangan Coronavirus (Covid-19) ini, Pemda mengajak seluruh elemen masyarakat Kabupaten Sumbawa agar dapat bergandengan tangan dan bahu-membahu sebagaimana himbauan dan surat edaran yang telah disampaikan sebab tanpa kesadaran dari masyarakat sendiri musibah ini tidak akan dapat diatasi oleh pemerintah.
“Mari bergandengan tangan, patuhi segala himbauan maupun edaran yang dikeluarkan pemerintah. Ambil hikmah dari keberhasilan dan kegagalan negara-negara lain dalam memerangi wabah Covid-19 ini. Bahwa kepatuhan rakyat dalam mentaati instruksi pemerintah menjadi penting. Ada negara berhasil dan kasusnya turun sangat drastis, karena rakyatnya patuh untuk melaksanakan Social Distancing, karantina rumah, dan tatalaksana hygiene sanitasi mandiri. Ada negara yang kasusnya meledak tidak terkendali karena masyarakatnya abai dengan instruksi pemerintah, menganggap enteng masalah besar yang dihadapi. Jadi, Satu-satunya kunci keberhasilan untuk menekan Covid-19 adalah kepatuhan dalam mentaati instruksi pemerintah,”
Selain itu, Haji Didi berharap, setiap kecamatan, Desa maupun kelurahan dapat secara mandiri bersama seluruh lapisan masyarakat, melakukan kegiatan seperti penyemprotan disinfektan, mengepel lantai, mengelap peralatan kerja, dan perabotannya secara rutin dan mandiri, tanpa harus menunggu layanan pemerintah.
“Saya mengapresiasi hal-hal positif yang telah digalang secara mandiri dan berkelompok oleh masyarakat, kegiatan bersih-bersih semoga selalu dilakukan di rumah masing-masing tanpa harus menunggu intruksi maupun perintah dari pemerintah sebab tidak mungkin pemerintah dapat melayani setiap rumah warga, oleh karena itu besar harapan kita dapat segera keluar dari musibah ini dengan sama-sama kita sadar bahwa semua ini harus kita hadapi secara bersama-sama dengan patuh dan taat kepada pemerintah,” tutup Haji Didi. (Ai9/Sr)