PERKUAT KOMITMEN AKSELERASI PENURUNAN STUNTING, BUPATI AJAK SEMUA ELEMENT MENJAGA KESEHATAN ANAK SEJAK DINI.

Sebagai upaya memperkuat komitmen semua pihak dalam meningkatkan kualitas pelaksanaan aksi konvergensi serta akselerasi penurunan stunting di Kabupaten Sumbawa, Dinas Kesehatan menggelar rembuk stunting pada Selasa pagi (23/7) di Aula H. Madilaoe ADT Lantai 3 Kantor Bupati Sumbawa. Acara yang diawali dengan pembacaan kalam ilahi oleh ustadz Marswan, S.Pd dan dilanjutkan dengan penampilan sakeco stunting dari siswi-siswi SDN 2 Kec. Utan tersebut, dihadiri Sumbawa beserta Ketua TP. PKK Kab. Sumbawa, Wakil Ketua DPRD Kab. Sumbawa, Penjabat Sekda, Pimpinan OPD, para Camat dan Kepala Desa.
Bupati Sumbawa H.M. Husni Djibril, B.Sc dalam sambutannya menyampaikan bahwa anak adalah asset utama bangsa. Di pundaknyalah masa depan bangsa dan negara dipertaruhkan. Berbicara tentang masa depan bangsa, maka salah satu faktor yang mutlak harus menjadi perhatian adalah masalah kesehatan anak sejak dini. Berangkat dari pentingnya kesehatan dan tumbuh kembang anak, tentunya orang tua berusaha untuk memberikan perhatian extra bagi sang buah hati. “Kita semua perlu menyadari bahwa fenomena stunting atau kekerdilan masih dialami sejumlah anak di tanah air termasuk di daerah kita. Mungkin masih banyak di antara kita yang belum mengenal apa itu stunting. Istilah ini sebenarnya adalah kondisi kesehatan yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi seimbang yang dibutuhkan tubuh. Atau dengan kata lain, stunting adalah masalah pertumbuhan tubuh pendek yang terjadi akibat kekurangan gizi dalam waktu lama,” ucapnya.

Disampaikan, menurut hasil survey pemantauan status gizi 2017, Kabupaten Sumbawa menempati urutan pertama tertinggi dari 10 kabupaten lain di NTB yaitu sebanyak 41,82 persen. Adapun tahun 2018 dari hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) telah mengalami penurunan kejadian stunting sebesar 10 persen menjadi 31,53 persen. Dengan prevalensi underweight (gizi kurang) sebesar 17,39 persen dan wasting (kekurusan) sebesar 14,14 persen sehingga daerah kita berada pada katagori wilayah rawan gizi. Tingginya angka prevalensi underweight dan wasting yang membuat anak mengalami stunting ini menjadi tantangan bagi semua orang tua, pemerintah dan juga stakeholder terkait lainnya, dalam membangun sumber daya manusia yang berdaya saing.
Bupati berharap melalui forum rembuk stunting ini nantinya semua stakeholder dapat bersinergi dan juga menghasilkan solusi-solusi yang konkrit dalam mengatasi masalah-masalah stunting di Kabupaten Sumbawa agar ke depan anak-anak Samawa mampu menjadi generasi penerus yang handal, baik secara fisik maupun mental, yang akan meneruskan estafeta kepemimpinan bangsa ini di masa-masa yang akan datang.
Sementara itu, Kepala Bappeda selaku Ketua tim koordinasi percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting Kab. Sumbawa Ir. H. Junaidi, M.Si melaporkan tujuan rembuk stunting selain untuk menyampaikan hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan intervensi penurunan stunting di Kab. Sumbawa, juga untuk mendeklarasikan komitmen pemerintah daerah dan menyepakati rencana kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi, serta membangun komitmen public dalam kegiatan penurunan stunting secara terintegrasi di Kab. Sumbawa. Adapun peserta sebanyak 100 orang yang terdiri dari unsure-unsur tim koordinasi percepatan penurunan stunting Kab. Sumbawa, Pimpinan OPD, Camat dan Kades lokus stunting, PKK, organisasi profesi, Kepala UPT Puskesmas, media cetak/elektronik, LSM.
Dalam acara tersebut juga dibacakan deklarasi siwa’ sanga panotang, oleh Camat Moyo Hilir M. Lutfi Makki, S.Pd.,M.Si, dan penandatanganan deklarasi siwa’ sanga panotang oleh Bupati Sumbawa, Wakil Ketua DPRD Kab. Sumbawa, Ketua TP. PKK Kab. Sumbawa, Camat Moyo Hilir dan Kades Desa Ongko Kec. Empang. Dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen percepatan penurunan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Sumbawa oleh Bupati Sumbawa dan tamu undangan yang lain.