PGRI Batu Lanteh, Tekankan Pentingnya Pendidikan Melalui Safari Ramadan 1446 H

Sumbawa, Ai9News.id – Sebagai upaya mendorong masyarakat agar memahami pentingnya pendidikan dan agar anak-anak mendapatkam dukungan penuh dari orang tua Pengurus PGRI Cabang Batu Lanteh melaksanakan kegiatan Safari Ramadan mulai dari tanggal 7 hingga 20 Maret 2025.
Sekretaris PGRI Cabang Batu Lanteh, Usman, S. Pd. SD yang dikonfirmasi pada Sabtu, (29/3/2025) mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan karena biasanya di daerah terpencil setelah tamat dari Sekolah Dasar (SD) atau Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) orang tua kurang mendorong anaknya untuk lanjut pendidikan ke tingkat selanjutnya.
“Yang biasa terjadi di wilayah terpencil seperti wilayah kami ini, setelah anak tamat SD atau SMP orang tua tidak terlalu peduli lagi dengan pendidikan anaknya untuk terus mengenyam pendidikan ke tingkatan selanjutnya” sambungnya.
Ia menambahkan begitu juga orang tua harus bersinergi dengan pihak sekolah untuk membentuk karakter dan peningkatan prestasi anak, kemudian di lingkungan masyarakat perlu adanya perhatian dari pemerintah terutama Pemerintah Desa agar ada kontroling.
“Ini perlu kita lakukan agar anak-anak tidak sampai masuk pada hal-hal dan pengaruh negatif dari lingkungan maupun sosial saat ini” terangnya.
Peran masyarakat dalam pembentukan karakter anak sangat besar, sebab anak sekitar 4 hingga 6 jam di sekolah sementara sisanya di rumah dan lingkungan masyarakat.
“Ketiga poros ini harus betul-betul membangun sinergitas sehingga tujuan sekolah, orang tua dan pemerintah dapat tercapai sesuai dengan tujuan pendidikan saat ini” jelasnya.
Safari Ramadan tersebut dilaksanakan di wilayah Ranting masing-masih mulai dari Ranting Kelungkung, Punik, Tepal, Baodesa, Tangkampulit dan Baturotok dengan membentuk tim safari dari Ranting masing-masing.
“Uniknya Safari Ramadan ini selain ada penyampai Tauziah Ramadan, juga ada penyampaian materi pentingnya pendidikan sehingga PGRI lebih dapat membantu memotivasi orang tua siswa maupun masyarakat pada umunya untuk sama-sama bertanggungjawab dalam pendidikan” ungkapnya.
Begitu juga dengan singkronisasi program yang ada di sekolah dan masyarakat sehingga ada kesinambungan terhadap kondisi lingkungan. Sehingga mudah untuk membentuk karakter serta peningkatan prestasi anak yang berada di wilayah terpencil.
“Tantangannya adalah sebagian dari orang tua siswa yang rata-rata tidak berpendidikan, melalui momentum ini kami mengajak dan mendorong untuk sama-sama bertanggungjawab terhadap anak-anak yang menjadi peserta didik” tambahnya.
Pengaruh teknologi yang maju begitu pesat saat ini tidak sejalan dengan pendidikan di sekolah, keluarga dan masyarakat wilayah terpencil.
“Karena itu, di wilayah terpencil akan sulit untuk diwujudkan anak-anak yang berkarakter dan berprestasi tanpa adanya peran serta dari sekolah, orang tua dan pemerintah” pungkasnya. (Jas)