“Polemik PAN Sumbawa : Ditantang Sumpah Pocong, Ini Tanggapan Jabir”

Sumbawa,Ai9news.id – Polemik di tubuh DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Sumbawa, kian panas. Selain saling klaim kepemilikan kantor secretariat yang berlokasi di Komplek Panto Daeng Sumbawa, dua kubu yakni kubu Muhammad Jabir SH MH (Ketua Pelaksana Harian DPD PAN Sumbawa) dan kubu Ahmad Fachri SH (Ketua DPD PAN Sumbawa) saling mempolisikan.Bahkan menantang sumpah pocong , saat di konfirmasi Ai9news.id- Soal Laporan dan Tantangan Ketua DPD PAN Sumbawa agar Muhammad Jabir SH,MH. Bersedia sama sama melakukan sumpah pocong bila jalur hukum sudah tidak bisa di tempuh . Dengan nada santai Jabir menjawab.
” Mari kita untuk saling membuka aturan aturan logika sungsang “( Mengutip kata Mochtar Ngabalin ) . Pemilik kebon di perkara penggarap yang baru datang, mestinya sebagai pimpinan partai harus lebih cermat dan hati – hati berkomentar di ranah publik .Karena kita sebagai etalase partai di publik, setiap ucapan dan bahasa tubuhpun di perhatikan org, saya sendiri sebagai pemilik dan tertera jelas namanya di sertifikat gak bicara di publik, namun saya serahkan ke proses hukum utk membuktikan kebenaran.” Jelas Jabir Mantan ketua Pelaksana Harian DPD PAN Sumbawa ini .
Diungkapkan jabir ,”Sebagai senior yg sdh lama di partai ia bisa makluum kalau yuniornya baru belajar komentar di media .untuk eksiskan jati diri . Namun sebaliknya kalau salah statement dan tidak berbasis intlektual dan tidak mengakui sertifikat sbg alat bukti kepemilikan yg di terbitkan oleh negara . Maka itu berimbas buruk ke nama baik partai yang di pimpin . Kalau bukan sertifikat masa pocong sebagai alat pembuktian, Pocong itu hanya lazim di gunakan dalam sinetron horor dan alam ghaib ” Ungkap Jabir ketika di singgung soal tantangan Sumpah Pocong.
Jabir mengaku ia Sebagai Penasehat partai akan coba bimbing dan beri nasehat supaya lebih cermat dalam komentar di media jika membawa nama partai, karena akan tidak baik bagi perkembangan partai, apa lagi persoalan perselisihan maka akan berdampak buruk bagi partai di mata pemilih.
” Sebagai penasehat partai di DPW dan juga ketua pelaksana harian saya mengingatkan di tengah masyarakat saat ini skeptis dan buruknya trust publik kepada partai dan anggota dewan, harusnya pimpinan partai menghindari management berpikir sungsang dgn mengeluarkan narasi pecat memecat, partai saat ini justru harus kerja keras merangkul semua fihak utk tujuan besarkan partai ” Tegas Jabir
Dijelaskan Jabir ,Terkait polemik sekretariat rumahnya persis di belakang babangunan yang di gunakan sebagai kantor, itu kan bisa datang baik baik dan berbicara serta permisi minta ijin. Karena kunci bangunan sekretariat tersebut satu satunya adi dipegang oleh Jabir .
” ini langsung nyelonong bawa orang2 berwajah seram tindakan mudah membangun narasi konflik dlm sebuah organisasi itu sama dgn sedang menyiapkan pocong atau kain kafan kematian partai Karena akan ditinggal pemilih, rakyat tidak suka partai berselisih. Pemimpin itu hrs sibuk urus rakyat buka mempertonton berita2 kontra produktif “ , Terang Jabir
Ditambahkan Jabir , Ketua DPD saat ini menjadi ketua partai sdh semua tersedia ..dulu saat sy awal jd ketua hrs berjuang dan berkorban besar termasuk mampu menyediakan fasilitas utk partai berkantor . resiko bersedia jadi ketua DPD harus menunjukkan kemampuan bila perlu , bisa bikin kantor baru , ia melepaskan DPD sbg ketua DPD sekalipun belum ada serah terima, dana partai masih utuh dan cukup banyak .Pengakuan Jabir, Keuangan partai tidak ada yang dikelola pribadi, semua masuk kas dan bendahara partai, Kalau seperti itu dengan semua kemudahan siapapun bisa jadi ketua partai. Di DPP jg menetapkan syarat seluruh Indonesia jika menjadi ketua DPD hrs sanggup adakan kantor partai dan itu ada fakta integritasnya utk semua jenjang provinsi maupun kab kota .
” Ya kt uji lah saat ini kemampuan ketua DPD .jgn istilah Sumbawa sate mereok no masang ” Nyinyir Jabir diakhir wawancara.. * Ai9)