” POTENG JADI ” MENJADI REBUTAN PESERTA PESONA SAIL INDONESIA DALAM SAJIAN PASAR POTENGAN

Pasar Potengan , yang menyajikan kuliner khas sumbawa “POTENG JADI” menajdi menu utama destinasi wisata kuliner disalah satu titik kunjungan para peserta SAIL INDONESIA yang di gelar di Desa Pernek kecamatan Moyo Hulu Sumbawa ( 15/9) .
Kesempatan itu, tidak disia-siakan oleh peserta sail Indonesia untuk berbelanja kuliner dengan bahan dasar poteng tersebut. Selain poteng dan berbagai makanan khas lainnya, di pasar potengan ini juga disajikan proses pembuatan serta bahan yang digunakan. Terlebih ditambah dengan keramah tamahan masyarakat setempat saat penyambutan.
Pollins salah satu peserta sail Indonesia asal Belanda mengaku sangat senang mengunjungi Pasar Potengan. Karena selain konsepnya kebudayaan, juga terkesan dengan keramah tamahan masyarakat setempat. Terhadap produk yang disuguhkan, ia sudah membelinya karena penasaran ingin menikmatinya.
“Ini bagus banget acaranya, karena konsepnya kebudayaan. Kami juga disuguhkan budaya dan keramah tamahan (masyarakat) juga. Walaupun produk ini saya tidak tahu, saya tetap beli. Saya tetap nyoba karena penasaran,” sebutnya.
Menurutnya, selain Pasar Potengan, dirinya juga sudah ke Labuhan Jambu. Rencananya ia ingin mengunjungi Pulau Moyo dan ingin mendapatkan sensasi melihat langsung Hiu Paus. Nantinya, ia akan mempromosikan Sumbawa yang terkenal dengan keramah tamahannya.

“Tahun depan saya gak bisa ke sini. Karena saya akan ke Afrika Selatan. Tapi saya bakal promosikan ke semua orang kalau di Sumbawa ini terkenal dengan keramah tamahan,” terangnya.
Sedangkan Emy Cartwright, wisatawan asal Inggris juga terkesan dengan keramah tamahan masyarakat setempat. Sehingga dia merasa senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini.
“orang-orangnya ramah dan saya sangat senang bisa berpartisipasi di acara ini,” jelasnya.
Setelah mengunjungi Pasar Potengan, ia bisa mengenal berbagai makanan Sumbawa serta cara pembuatannya. Terutama makanan Poteng yang disuguhkan.
“Saya jadi mengerti kalau makanan Sumbawa itu apa saja dan bagaimana cara membuatnya. Terutama Poteng itu,” kata Emy.
Ia mengaku sebelumnya sudah mengikuti kegiatan Barapan Kebo (Kerapan Kerbau). Bahkan ia juga ikut mencoba meskipun awalnya sempat takut. Di mana Barapan Kebo ini baru pertama kalli dilihatnya di Sumbawa.
“Tadi saya sudah coba Barapan Kebo. Saya awalnya sempat takut, tapi saya jadi tenang ketika ada panitia yang mengawasi. Barapan Kebo belum pernah saya lihat dimanapun sebelumnya, baru di sini saja,” akunya.
Sebelumnya, lanjutnya, ia tidak mengetahui Sumbawa. Namun setelah tiba di Sumbawa ia terkejut dan terkesima dengan keramah tamahan masyarakat. Ia pun sangat tertarik melihat Hiu Paus dan mengikuti kegiatan Barapan Kebo. Makanya nantinya ia akan mempublikasikan agenda selama berada di Sumbawa melalui media sosial.

“Saya sebenarnya tidak tahu Sumbawa itu di mana. Tapi diundang sama pihak pariwisata buat datang ke sini. Saya kaget kok seramah ini (masyarakat). Saya juga tertarik dengan Hiu Paus dan Barapan Kebo. Nanti saya bakal share di facebook dan instagram,” tukasnya.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kabupaten Sumbawa, Ir. H. Iskandar D, M.Ec. Dev menyebutkan ada 37 wisatawan peserta kapal yacht yang dibawa ke Pasar Potengan. Pihaknya ingin memperkenalkan kepada para peserta bahwa Sumbawa mempunyai produk Poteng yang memiliki ciri khas rasa. Selain itu juga banyak produk jabarannya seperti Ai Poteng, Wajik dan berbagai ragam yang bersumber dari Poteng.
“Itu yang ingin kita perkenalkan,” jelasnya.
Hanya saja, kata H. Iskandar, para peserta sudah dalam keadaan kenyang usai makan siang. Sehingga tidak terlalu banyak mencoba makanan poteng. Meskipun demikian, para peserta sudah diperkenalkan proses pembuatan Poteng serta bahan yang digunakan.
“Syukur Alhamdulillah proses pembuatan serta bahan-bahannya sudah kita perkenalkan kepada mereka,” terangnya.
Harapannya, para peserta ingin kembali menikmati Poteng, karena belum di Pasar Potengan belum banyak menimatinya. Kepada masyarakat sebagai produsen, diharapkan tetap bersemangat meningkatkan mutu dan hasil dari Poteng. Supaya nantinya mempunyai nilai tambah dan akan menguntungkan secara ekonomi.
Setelah mengunjungi pasar potengan, peserta sail melanjutkan perjalanan ke Dusun Batu Alang untuk melihat pandai besi. Di Dusun Batu Alang juga, mereka memberi bantuan kepada korban kebakaran yang terjadi beberapa waktu lalu.