Studi Kasus Bullying sebagai Pelanggaran Etika dalam Pancasila

Nama : Faesa Enda Wati
NIM: 2PA21031
A. Kasus Bullying di Indonesia
1. Kasus bullying di SMK N 7 Tanggerang Selatan
a. Kronologi kasus
Tindak kekerasan bullying di lingkungan sekolah kembali terjadi. Tak tanggung-tanggung, kali ini masalah kekerasan itu terjadi pada 13 siswi kelas XI SMK Negeri 7 kota Tangerang Selatan.
Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu malam 27 April 2019. Mereka diajak sembilan orang kakak kelasnya ke sebuah lapangan di sebuah lapangan di kawa
san Pondok Cabe.
“Sampai di lapangan anak saya di tampar dan dimintakan uang sama kakak kelasnya, makanya dia pakai masker,” kata salah satu orang tua murid yang anaknya menjadi korban, Jumat 2 Agustus 2019.
Menurut dia, anaknya menggunakan masker karena pipi kirinya bengkak dan takut bertemu kakak kelasnya saat ke kesekolah.
“Katanya di tampar sama 8 orang kakak kelasnya, untuk sekarang anak saya belum kembali ke sekolah, yang melakukan intimidasi itu anak perempuan semua,” ujarnya.
Kepala sekolah SMK Negeri 7 Tangerang Selatan Aceng Haruji membenarkan bahwa anak muridnya kelas XII telah melakukan tindakan kekerasan terhadap adik kelasnya.
“Kami juga tahunya dari orang tua murid yang melaporkan kejadian ini ke sekolah, orang tua murid itu bilang kalau tidak senang dengan kelakuan kakak kelas anaknya,” ungkapnya.
Para orang tua murid tersebut, kata Aceng melapor ke sekolah pada hari Senin, setelah mendapat laporan tersebut pihak sekolah langsung memanggil 9 orang kelas XII yang telah melakukan kekerasan tersebut.
“Sudah kami panggil yang bersangkutan, mereka mengakui perbuatannya, alasan mereka menegur karena pakaian adik kelasnya yang kurang sopan, tapi dengan cara yang salah,” ujarnya.
Akibat masalah perundungan ini, 9 siswi kelas XII SMK N 7 Tangerang Selatan itu pun mendapatkan hukuman skorsing selama 1 pekan.
b. Analisis kasus
Bullying (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan/risak”) merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
Seiring berjalannya waktu, banyak generasi muda yang menganggap bullying adalah salah satu tindakan yang diwajarkan. Padahal bullying adalah tindakan yang tidak sesuai dengan ideologi kita, yaitu Pancasila.
Tidak sedikit dari siswa yang baru menduduki sekolah tingkat SMP maupun SMA harus merasakan senioritas pada awal masuk sekolah. Senioritas seperti ini bukan hanya terjadi sesekali, namun sudah menjadi budaya secara turun menurun yang diwajarkan oleh mereka. Tindakan bullying yang terjadi disekolah bukan hanya secara verbal saja, namun bisa juga terjadi secara fisik.
Contoh bullying yang terjadi secara verbal yaitu memfitnah, memaki, dan menghina. Sedangkan tindakan bullying yang dilakukan secara fisik yaitu menampar, meludahi, menjegal, dan memalak.
Bullying melanggar nilai Pancasila khususnya sila ke-2, dimana sila tersebut mengandung dimensi humanis, artinya menjadikan manusia lebih manusiawi yaitu upaya meningkatkan kualitas kemanusiaan dalam pergaulan antar sesama.
Pada sila ke-2 “kemanusiaan yang adil dan beradab” dalam kasus bullying tidak mencerminkan kesadaran sikap maupun perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral dan tuntunan hati nurani dan tidak ada juga rasa saling menyayangi dan mencintai antar sesama manusia.
Untuk kasus bullying yang dibahas diatas, alasan dari para pelaku melakukan perbuatan tersebut dikarenakan mereka ingin menegur cara berpakaian korban yang dinilai kurang sopan tetapi dengan cara yang salah.
c. Opini
Menurut saya penanganan paling ideal untuk kasus bullying adalah apabila ada kebijakan dan tindakan yang melibatkan seluruh komponen mulai dari guru, murid, kepala sekolah sampai orang tua yang bertujuan untuk menghentikan perilaku bullying dan menjamin rasa aman bagi korban. Program anti-intimidasi disekolah dilakukan antara lain dengan cara meningkatkan pengawasan dan pemberian sanksi secara tepat kepada pelaku, atau melakukan kampanye melalui berbagai cara. Dan yang lebih efisien lagi adalah dengan memasukkan materi bullying ke dalam pembelajaran yang dimana akan berdampak positif bagi pengembangan pribadi para murid.