Tim Gabungan Berhasil Mengamankan Ratusan Kayu Olahan Siap Angkut

Sumbawa Besar, Ai9news.id- Operasi gabungan yang dipimpin Kasi Pengamanan KPH Ropang Adnan, S.Hut,. bersama anggota Koramil 1607-03 dan anggota Polsek Ropang berhasil mengamankan sedikitnya 260 batang kayu olahan di kawasan hutan tutupan Patihong Desa Ranan Kecamatan Ropang Sumbawa Nusa Tenggara Barat pada hari Kamis 19 Maret 2020.
Komandan Kodim 1607/Sumbawa Letnan Kolonel Inf Samsul Huda, SE., M.Sc,. yang dikonfirmasi, Jum’at (20/03/2020) membenarkan akan penangkapan kayu tersebut berdasarkan laporan satuan jajarannya yang terlibat langsung dalam operasi.
Tim gabungan telah berhasil mengamankan ratusan kayu yang diperkirakan sekitar 22 kubik siap diangkut untuk digunakan sebagai bahan bangunan.
Lanjut Dandim, kegiatan patroli dalam hal penanganan hutan akan terus dilakukan bersama instansi terkait untuk meminimalisasi pembalakan liar yang dilakukan oknum yang hanya mementingkan diri sendiri. kata Dandim.
“Kalau hal seperti ini dibiarkan terus, bagaimana hutan tidak rusak, dan bahkan menimbulkan kekeringan di musim panas serta longsor atau banjir pada musim hujan,” keluhnya.


Komandan Kodim 1607/Sumbawa Letnan Kolonel Inf Samsul Huda, SE., M.Sc,
Mantan Danyonif Raidersus 744/SYB tersebut meminta kepada KPH selaku penanggung jawab terdepan dalam pengawasan hutan untuk terus melakukan upaya-upaya konkret seperti patroli maupun operasi hutan dengan melibatkan instansi terkait sehingga dapat menjamin kelestarian dan keselamatan hutan.
Selain itu, Dandim juga berharap dan mengimbau masyarakat terutama oknum pelaku illegal loging untuk menghentikan tindakannya merusak hutan karena dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat di sekitar hutan dan bahkan merugikan masyarakat luas.
Adapun jenis kayu yang diamankan yaitu Rimas ukuran 10 × 20 × 400 cm sebanyak 110 batang, dan ukuran 10 × 20 × 400 cm sebanyak 85 batang, jenis kayu rimba campuran dengan ukuran 8 × 20 × 400 cm sebanyak 65 batang.
Barang bukti telah langsung dimusnahkan ditempat dengan dicacah dan dipotong-potong mengingat jumlahnya yang banyak dan kondisi medan yang sulit serta tidak memungkinkan untuk diangkut, tutup Dandim. (Ai9/Sr)