Wagub NTB : Posyandu Keluarga Jadikan Pusat Edukasi

0
IMG-20230801-WA0071

Mataram, Ai9news.id – Wakil Gubernur NTB Dr Hj.Siti Rohmi Djalillah membuka acara pelatihan penguatan komitmen Pemerintah Daerah dalam penanganan stunting dan promosi gizi di Indonesia untuk Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Barat yang berlangsung selama empat hari (31 Juli – 04 Agustus) bertempat di Lombok Raya Hotel, Senin (31/07).

Ummi Rohmi akrab disapa sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) NTB dalam sambutannya menyampaikan Posyandu keluarga menjadi pusat edukasi berbasis Dusun dan Lingkungan. Posyandu keluarga melayani seluruh keluarga Dusun di Desa dan Lingkungan di Kota, dan Posyandu keluarga tidak hanya melayani balita tetapi ada Posyandu Kia, Posyandu Lansia, Posyandu Remaja, dan Posbindu yang menyasar usia produktif.

“Kami menjadikan Posyandu ini menjadi pusat edukasi berbasis dusun dan lingkungan, Itulah kenapa dinamakan Posyandu keluarga, karena di dalamnya ada Posyandu untuk Balita, Kia, Lansia, Posyandu untuk remaja dan Posbindu untuk usia produktif,” papar Ummi Rohmi.

Ummi Rohmi juga menyatakan masalah stunting bukan semata-mata soal gizi, namun tentang lingkungan dan pendidikan yang penanganannya tidak bisa dipisahkan, namun harus diselesaikan secara holistik terintegrasi melalui satu pintu dengan posyandu keluarga, posyandu terintegrasi dengan PAUD Holisitik integratif, Posyandu terintegrasi dengan bank sampah, terintegrasi dengan semua OPD Sehingga penangannya bisa lebih komperhensif, aktif, dan data komplit, ujarnya.

“Stunting bukan hanya soal gizi tetapi permasalahan lingkungan dan pendidik yang penyelesaiannya harus satu pintu, dengan Posyandu keluarga terintegrasi dengan semua OPD,” Jelas Ummi Rohmi.

Permasalahan besar yang harus diselesaikan terkait peralatan yang digunakan, maka Kabupaten/Kota harus konsen meyakinkan seluruh penggerak Posyandu, peralatan yang digunakan harus valid, benar, terkalibrasi, menggunakan alat ukur elektronik tidak menggunakan dacin, dan untuk mendapatkan hasil data yang akurat menjadi dasar mengambil kebijakan, dibanding Posyandu dulu posyandu sekarang jauh lebih berkualitas, dan ini permasalahan besar yang harus kita hadapi bersama untuk mendapat data yang valid alat yang digunakan harus alat yang tervalidasi namun posyandu dulu di banding sekarang jauh lebih berkualitas, ujar Ummi Rohmi.

Wagub NTB berharap pelatihan tersebut berjalan sukses, membawa manfaat untuk Masyarakat NTB dan SEAMEO selalu berkoordinasi dengan Bappeda dan Asisten satu untuk menyinkronkan dan memiliki daya ungkit, semoga sukses berkah untuk kita semua dan NTB, dan SEAMEO selalu jalin komunikasi dengan Pemerintah NTB, pungkasnya.(Ai9/03)

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *