KETERTARIKAN PESERTA PESONA SAIL INDONESIA KE SUMBAWA , MENJADIKAN TELUK SALEH TITIK BERLABUH .

0
1

Teluk Saleh ,jadi titik labuh para peserta rally iyacht sail indonesia 2019 .dengan tata letak yang cukup strategis dan ekosistim laut yang kaya maka teluk saleh ,jadi titik singgah peserta Sail Indonesia tepatnya di pelabuhan desa Labu Jambu kec Tarano Kabupaten Sumbawa .(14/09/2019)

Organizer Rally Layar Internasional, Remon J. Tungka, menyebutkan, ada beberapa kategori untuk menjadi titik destinasi wisata dari sail Indonesia. Yaitu memperhatikan titik labuh yang tanpa harus merusak terumbu karang, tidak menggangu lalu lintas laut apapun dan memiliki infratruktus kecil, seperti tangga untuk sampai ke daratan. Kemudian untuk didarat juga ditunjang dengan beberapa

“Setelah itu bagaimana kondisi di darat, mereka bisa duduk, bisa beli makan, ngobrol dengan masyarakat dan mudah mengakses kamar mandi dan wc,” ujarnya.

Diungkapkannya, untuk hal ini bisa diimplementasikan harus mengefektifkan kemampuan yang dimiliki. Seperti menguatkan budaya asli, nuansa yang ada dan keseharian kehidupan masyarakat setempat.

“Apa yang anda punya itu yang anda tampilkan, tidak usah lebih tidak usah dikurangi,” jelasnya.

Untuk pelaksanaan hari pertama di Desa Labuhan Jambu, menurutnya sudah sangat baik. Karena tidak ada kegaduhan, masyarakat mendapatkan hiburan, ada yang menjual makanan, tamu sail senang dan bisa kembali ke kapal dengan nyaman karena titik labuhnya tidak bergelombang.

“Kita masih ada tiga hari lagi, kita lihat yang tiga hari ini jangan sampai ada yang menghilangkan kenyamanan dari semua pihak,” jelasnya.

Tour gauide Sail, Safrudin menyampaikan, ia yang menjadi guide sail selama tiga tahun belakangan terkejut dengan jumlah kapal yacht yang berlabuh di Sumbawa melebihi dari rencana awal. Demikian juga dengan waktu singgah mereka yang lebih lama.

“Alhamdulillah pengalaman sudah tiga tahun saya pegang sail, Sumbawa saya kategorikan luar biasa. Tahun pertama rencana yang datang 2 tapi yang datangnya 8, program dua hari tapi 4 hari. Tahun kedua rencana program 4 hari kenyataannya  satu minggu lebih. Tahun ini sudah ada yang minta untuk penambahan lima hari lagi, ,” ungkapnya.

Tertariknya peserta sail dengan Sumbawa ini menurutnya dapat menjadi peluang bagi masyarakat. Tidak hanya disektor pariwisata tapi juga bagi para pelaku usaha. Termasuk industri kreatif masyarakat lokal yang dapat diperdayakan.

Karena di hari pertama, lanjutnya, tamu sail tertarik dengan kegiatan di Desa Labuhan Jambu. Seperti melihat aktvitas nelayan, melihat masyarakat menjemur ikan hingga proses masak yang masih menggunakan tungku tradisional. Dan semua ini dirasa memiliki nilai ekonomi. “Ternyata mereka paham back to nature yang selama ni didengungkan ternyata di kami semua dipraktekan dari dulu sampai sekarang. Jadi diotak kita industri itu bangunan megah, hotel bintang ternyata tidak. Saya berharap kepada semua pihak, karena kita berhadapan dengan karakter dan budaya yang berbeda, pertahankan budaya kita yang selalu welcome kepada siapa saja. Budaya kita yang mengangkat gotong royong dan itu luar biasa daya tarik yang besar,” tukasnya

About The Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *